Detik-detik Pria Dikeroyok Jukir Minimarket Tangsel gegara Tak Bayar Parkir

Detik-detik Pria Dikeroyok Jukir Minimarket Tangsel gegara Tak Bayar Parkir

Isal Mawardi - detikNews
Selasa, 05 Sep 2023 11:19 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Jakarta -

Pemuda bernama Muhammad Andhika (22) dikeroyok juru parkir minimarket di Tangerang Selatan, Banten, gegara menolak membayar parkir. Korban cerita kronologi pengeroyokan tersebut.

Kejadian itu terjadi di sebuah minimarket di Bintaro pada Minggu (3/9) pukul 21.30 WIB. Mulanya, Andhika datang ke minimarket untuk membeli jamur enoki.

Sementara, ia melihat seorang pria 'juru parkir' yang duduk di pojokan. Saat Andhika hendak pulang, juru parkir tersebut sama sekali tidak membantu Andhika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiba-tiba main mintain uang parkir saya nunduk atau ngangguk seperti orang bilang makasih tapi saya nggak bayar karena merasa nggak diparkirin," ujar Andhika kepada detikcom, Selasa (5/9/2023).

Juru parkir itu kemudian berteriak. "Dia malah teriak 'tabrak aja nih tabrak aja nggak bayar parkir dengan suara memaki'," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Andhika kemudian putar balik kembali ke minimarket. Ia mengaku bertanya baik-baik kepada juru parkir tersebut.

"(Saya) Nanya baik-baik 'Masnya nggak parkirin saya, saya nggak bayar masnya maki-maki, lagi juga memang bayar parkir di Alfamidi wajib? Bukannya gratis ya'," kata Andhika menirukan suaranya sewaktu berbicara dengan juru parkir.

"Si pelaku langsung teriak 'parkir cuman Rp 2.000 lu' Makian dan lain-lain dengan kencang, terus kawan-kawannya satu-satu datang," sambungnya.

Pelaku, kata Andhika, ada 5 orang. Tiba-tiba, 3 orang di antaranya langsung mengeroyok Andhika.

"Lagi dikepung banyak tukang parkir dari kanan dia jedotin kepalanya ke mata saya sampai berdarah. Dia juga sempat ambil batu sama pisau tukang nasi goreng yang ada di sana," katanya.

Korban juga dijambak hingga dipukul dari belakang. Korban heran pelaku main fisik padahal korban sama sekali tidak mukul duluan.

Andhika lalu melarikan diri. Andhika menuju Polsek Pesanggrahan untuk melaporkan peristiwa yang ia alami.

Namun, laporan Andhika ditolak sebab TKP ternyata bukan di wilayah Pesanggrahan. Andhika kemudian membuat laporan polisi di Polsek Pondok Aren.

Andhika mengungkap ciri-ciri preman yang mengeroyoknya. "Satu (orang berbadan) gendut, pakai anting, rambutnya pendek 3 cm-an ini yang buat saya sobek pelipisnya. Sama dia juga yang ambil batu dan mau nusuk saya pake pisau," tutur Andhika.

"Yang duanya anak muda satu pakai kupluk sweater yang satunya agak kayak cadel," lanjutnya.

Akibat penganiayaan itu, Andhika luka-luka. "Robek 4 jahitan di pelipis kanan," lanjutnya.

Polisi Selidiki

Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren AKP Erwin buka suara. Ia membenarkan telah terjadi pengeroyokan terhadap korban.

"Masalahnya karena si korban diminta bayar parkir, karena merasa nggak diparkirin akhirnya (korban) nggak mau bayar," ujar Erwin ketika dihubungi, Senin (4/9/2023).

Setelah itu, cekcok mulut terjadi antara korban dan juru parkir. Erwin mengatakan juru parkir itu kemudian memanggil teman-temannya hingga pengeroyokan pun terjadi.

"Terjadilah pengeroyokan," kata Erwin.

Erwin menepis narasi yang menyebutkan para pelaku membawa pisau. "Dibenturin aja kepalanya ke (kena) pelipis sama dijambak rambutnya," tambahnya.

Simak juga 'Pemuda di Jogja Dikeroyok Tukang Parkir gegara Lirikan Mata':

[Gambas:Video 20detik]



(isa/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads