Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi rencana peluncuran buku berjudul 'Bambang Soesatyo: News Maker Satu Dasawarsa The Politician Senayan'. Buku tersebut dikabarkan akan rilis pada 10 September 2023, tepat di hari ulang tahun Bamsoet yang ke-61 tahun.
Diketahui, buku 'Bambang Soesatyo: News Maker Satu Dasawarsa The Politician Senayan' ditulis oleh rekan-rekan jurnalis senior angkatan Bamsoet saat dirinya bekerja sebagai wartawan di Harian PRIORITAS milik Surya Paloh tahun 90an. Ini adalah buku ketiga yang rilis, setelah 'Dari Wartawan ke Senayan' (2018) dan '60 Tahun Meniti Buih di Antara Karang' (2022).
"Buku ini memuat rangkaian pernyataan publik saya sejak tahun 2006/2007. Saat Saya masih menjabat Ketua Komite Tetap bidang Fiskal dan Moneter Kadin Indonesia yang kemudian berlanjut ketika saya terpilih sebagai anggota DPR RI pada tahun 2009, menjadi Ketua Komisi III DPR RI, Ketua DPR RI, hingga saat ini menjabat sebagai Ketua MPR RI," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Senin (4/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan selain kumpulan pernyataan publik, di dalam buku 'Bambang Soesatyo: News Maker Satu Dasawarsa The Politician Senayan' juga dicantumkan beberapa tulisan atau opini terbaru dirinya yang sudah dipublikasi sejumlah media dalam negeri. Adapun ungkapan 'News Maker' untuk judul buku ini diambil dari penghargaan PWI News Maker Award yang dianugerahkan kepada Bamsoet pada tahun 2010.
"Saya sepakat dengan rekan-rekan terdekat yang mengusulkan agar kumpulan pernyataan publik saya dikemas dalam sebuah buku, untuk kemudian dihadirkan ke publik. Saya setuju terutama untuk alasan bahwa buku ini bermanfaat karena bisa menginspirasi para politisi muda," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan lewat buku tersebut, rekan-rekan jurnalisnya juga mengingatkan kiprah dirinya mewarnai ruang publik dengan rangkaian pernyataan publik dalam menyikapi dan menanggapi beragam isu di Indonesia, mulai dari isu ekonomi, sosial, politik, ketertiban umum, pertahanan dan keamanan nasional hingga isu-isu dalam bidang penegakan hukum.
Aktivitas ini sejalan dengan dorongan sesama rekan wartawan senior yang berpesan agar Bamsoet menjadi anggota DPR yang 'bunyi'. Dalam arti harus responsif menyuarakan ragam masalah yang menjadi perhatian masyarakat.
"Semasa menjabat Wakil Ketua Umum Kadin, saya memang membatasi penyikapan dan tanggapan pada isu-isu bidang ekonomi. Setelah menjadi anggota Komisi III DPR, saya merespons masalah atau isu tentang penegakan hukum, sosial dan isu-isu politik. Termasuk isu yang terkait dengan pertahanan dan keamanan nasional," papar Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menyebut selain menanggapi pertanyaan langsung dari wartawan, dirinya juga merancang pernyataan tertulis pada setiap hari Sabtu. Pernyataan tertulis itu kemudian dikirimkan kepada wartawan pada hari minggu malam. Hal itu kemudian mengantarkan Bamsoet hingga dianugerahi PWI News Maker Award pada tahun 2010.
"Sekarang dan di kemudian hari, akan tampil banyak politisi muda menjadi anggota DPR atau DPRD. Saya berharap buku ini bisa menginspirasi mereka untuk memenuhi harapan konstituen dan masyarakat pada umumnya, Jadilah politisi yang responsif. Setiap isu atau masalah harus disikapi dengan bijaksana, proporsional dan didukung dengan data yang akurat," pungkas Bamsoet.
(akd/akd)