Sebanyak enam orang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan melakukan perjalanan quadrathlon dari Sabang menuju Jakarta sejauh 3.141 km. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kampanye antisampah 'The Rising Tide - A Resonance 2023'.
Dalam kampanye tersebut, keenam anggota TNI akan mendampingi oleh aktivis triathlon Muryansyah. Mereka bertugas sebagai pembawa pesan 'Stop Wariskan Sampah'.
Mewakili Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Asops Panglima Mayor Jenderal TNI Muhammad Nur Rahmad mengatakan pihaknya mengerahkan tiga matra TNI (AU, AL, dan AD) untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"TNI berkomitmen untuk mendukung generasi muda dengan mewujudkan kelestarian tiga matra TNI dan masyarakat melalui gerakan ini," kata Rahmad, dalam acara 'Pelepasan Pembawa Pesan The Rising Tide', Jumat (1/9/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan selama 35 hari ini digelar mulai dari 2 September-5 Oktober. Adapun kegiatan yang diikuti para peserta di antaranya:
-Aksi Sky diving menuju Titik Nol Sabang.
-Bersepeda sejauh 2.366 km dari Titik Nol Sabang ke Palembang.
-Berenang sejauh 70 km di Selat Malaka, Danau Toba, Selat Sunda.
-Berlari sejauh 679 km dari Palembang ke Jakarta.
Selain itu akan ada berbagai kegiatan di setiap stop point yang berkolaborasi dengan berbagai stakeholder seperti influencer, media, hingga komunitas lokal. Kolaborasi tersebut bertujuan untuk menyebarkan pesan 'Stop Wariskan Sampah'.
Rahmad berharap para pembawa pesan tersebut dapat menggugah hati seluruh unsur masyarakat untuk peduli dan berperan dalam keseharian alam.
"Semoga kampanye dan aksi nyata ini akan memberikan manfaat bagi bangsa pada umumnya, serta anak cucu kita penerus bangsa pada khususnya," turut Rahmad.
Dalam kesempatan yang sama, Muryansyah membeberkan persiapan sebelum perjalanan quadrathlon bersama keenam anggota TNI tersebut. Menurut pria yang akrab disapa Yansyah ini, mereka bertujuh menyiapkan fisik dan mental mengingat jarak yang ditempuh sangat jauh.
"Perjalanan 3.141 km itu adalah perjalanan yang sulit untuk dicapai. Di sepanjang perjalanan mungkin kita akan mengalami sakit, kita akan mengeluarkan keringat, mungkin kita akan berdarah," kata Yansyah.
"Tapi kita ingin menyampaikan pesan bahwa bahwa sejauh apapun yang ingin kita lakukan, sesulit apapun yang ingin kita capai, sejauh apapun jarak yang kita tempuh, selama bahu-membahu kita saling bersinergi, kita semua akan sampai (ke Jakarta)," sambungnya.
Di sisi lain, para pembawa pesan 'Stop Wariskan Sampah' juga menggunakan pakaian berbahan dasar sampah plastik yang didaur ulang. Ia juga berharap agar industri daur ulang terus berkembang melalui perjalanan tersebut.
"Setidaknya, nanti kalau mau buang sampah, ingat bahwa kami mempertaruhkan nyawa kami untuk 'Stop Wariskan Sampah'," pungkasnya.
Sebagai informasi, kegiatan 'The Rising Tide - A Resonance 2023' sejalan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No 97 Tahun 2017 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Selain TNI, kegiatan ini juga didukung oleh berbagai pihak di antaranya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK), Majelis Permusyawaratan Rakyat RI (MPR), hingga swasta Le Minerale.
Simak juga 'Kapuspen Sebut TNI Harus Humanis, Contohkan Panglima':