Tak Hanya Hiburan, WJF 2023 Juga Diisi Sosialisasi Pengelolaan Sampah

Dea Duta Aulia - detikNews
Kamis, 31 Agu 2023 22:27 WIB
Foto: dok. Pemprov Jabar
Jakarta -

Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal menggelar West Java Festival (WJF) 2023 selama dua hari, mulai 2-3 September 2023 di Kawasan Gedung Sate dan Stadion Siliwangi, Kota Bandung. Acara tersebut tidak hanya diisi oleh hiburan, namun juga sosialisasi pengolahan sampah.

Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jabar, juga Ketua II Panitia Besar WJF 2023 Dedi Taufik mengatakan akan dimeriahkan dengan karnaval budaya dan konser musik yang akan dihadiri oleh HIVI, JKT48, Gigi, The Cangcuters, Wika Salim, PAS Band, dan Doel Sumbang yang siap untuk menghibur warga Jabar.

Selain mengatur pergerakan orang, panitia WJF juga sudah menyusun rencana penanganan sampah. WJF yang akan berlangsung Sabtu dan Minggu akan menjadi contoh bagaimana mengelola masalah sampah dari sebuah event besar. Hal tersebut diungkapkan olehnya dalam acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) 'Road to West Java Festival 2023' di Gedung Sate, hari ini.

"Sekarang ada masalah di TPA Sarimukti, semua mata terbuka. Perlu ada early warning system terkait sampah sehingga ini menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat dalam mengelola sampah. Budaya mengelola sampah akan kita sosialisasikan dalam WJF," ujar Dedi dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Menurutnya, jika pengelolaan sampah WJF 2023 dapat berhasil, dalam arti mampu meminimalisir sampah dan memilahnya akan menjadi role model pengelolaan sampah event besar di Jabar.

"Dalam ajang WJF 2023, panitia akan terus menyuarakan kepada pengunjung agar membuang sampah pada tempat yang disiapkan. Masyarakat yang akan datang meramaikan WJF 2023 pun diimbau untuk membawa tumbler dan peralatan makan sendiri. Di sejumlah sudut ada beberapa titik yang disediakan pengisian air bersih/air minum bahkan ada lokasi cuci piring/sendok agar bekas makanan dapat dipakai kembali," jelasnya.

Sementara itu, Budayawan dan Kurator WJF 2023 Aat Suratin mengatakan sesuai dengan tema acara yang menajamkan pada masalah kebudayaan diharapkan WJF dapat menjadi upaya menciptakan perilaku masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.

"Kita semua tahu dunia sedang tidak baik-baik saja, perubahan iklim kini menjadi ancaman besar sehingga perubahan perilaku manusia ke arah lebih baik harus menjadi budaya arif dan maslahat bagi sesama manusia. Seperti membangun kembali tradisi pengelolaan sampah yang baik akan menjadi tren baru," tutup Aat.




(anl/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork