Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Quomas buka suara tentang wacana yang disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy soal larangan ibadah haji lebih dari sekali. Yaqut mengatakan kewajiban haji dalam Islam memang sekali seumur.
"Ya memang kewajiban dalam Islam, itu kan haji sekali seumur hidup. Itu pun jika mampu," kata Yaqut kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2023).
Meski demikian, Yaqut menilai usul itu perlu dikaji. Menurut Yaqut, usulan Muhadjir tepat bila pertimbangannya hanya soal antrean ibadah haji yang kian panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun usulan itu harus dikaji apakah ini tepat atau tidak. Karena kita tahu kan antrean banyak, antrean jemaah ini banyak," ungkap dia.
"Mungkin kalau hanya merujuk pada soal antreannya saja, kebijakan itu tepat," lanjutnya.
Yaqut menegaskan pihaknya bakal mengkaji usulan itu. Sebab, akan ada perlakuan khusus bagi calon jemaah, khususnya yang sudah pernah berangkat haji.
"Tetapi yang ngantre ini kan juga sudah ada yang pernah haji. Bagaimana kalau kita serta merta kemudian menyatakan bahwa oke, pembatasan ini oke. Maka kita akan kaji dulu karena ini harus ada perlakuan khusus bagi calon jemaah," tuturnya.
Muhadjir Wacanakan Larangan Haji Lebih dari Sekali
Sebelumnya, Muhadjir Effendy mewacanakan larangan haji lebih dari sekali. Muhadjir menyarankan masyarakat yang rindu pergi ke Tanah Suci haji memilih umrah.
"Kalau kangen, itu bisa ikut haji kecil, umrah itu haji kecil. Bedanya cuma nggak wukuf aja, yang lain sama," ujar kata Muhadjir di Kemenko PMK, Jakarta, Minggu (27/8).
Muhadjir mengatakan ibadah umrah bisa dilakukan setiap saat dan tidak ada pembatasan.
"Artinya, sebetulnya sudah ada sejak dulu, Rasulullah juga menyarankan umrah, itu termasuk haji kecil. Jadi kalau kangen, itu umrah. Kalau itu nggak dibatasi, tiap bulan juga boleh," kata dia.
Muhadjir kembali menyarankan agar ibadah haji hanya cukup dilakukan sekali. Dia juga mencontohkan dia yang tak pernah naik haji selama jadi menteri.
"Sekali seumur hidup saja, saya kira cukup. Saya selama menjadi menteri, alhamdulillah tidak pernah naik haji," sebutnya.
(knv/knv)