Meski begitu, Heru memandang usulan tersebut mesti dikaji terlebih dahulu. Usulan itu nantinya akan dikoordinasikan dengan Polda Metro Jaya dan Kemenhub.
"Iya, nanti koordinasi dulu dengan Polda dan Kemenhub," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, Heru bakal membuka komunikasi dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti usulan tersebut. Prinsipnya, lanjut Heru, usulan tersebut ide bagus demi mengatasi polusi udara di Jakarta.
"Mudah-mudahan kita kaji 2-3 hari ini, saya komunikasi dulu dengan pusat, ide bagus," jelasnya.
Heru Budi Nilai Gage 24 Jam Sulit
Setelah membahas usulan itu, Heru Budi memutuskan tidak akan menambah ganjil genap. Dia menilai itu sulit diterapkan.
"Gini, saya tidak akan menambah ganjil genap untuk 24 jam," kata Heru Budi kepada wartawan, Minggu (27/8).
Heru Budi mengatakan penerapan ganjil genap tersebut dikhawatirkan akan menyulitkan masyarakat. Selain itu, lanjut Heru, usulan tersebut perlu dikaji secara mendalam.
"Itu perlu kajian. Kita perlu memikir kalau ganjil genap ditambah, tentunya kegiatan masyarakat di luar yang sekarang, itu akan sulit. Misalnya dia malam hari, mau nganter anaknya sakit, melintas atau pas di lokasi ganjil genap, kan susah," ujarnya.
Sebagai informasi, ganjil genap diterapkan setiap Senin sampai Jumat (kecuali libur nasional) pukul 06.00-10.00 dan 16.00-21.00 WIB.
"Ya sudah, kita berpikir yang sekarang aja, di luar dari itu, kita usaha di luar dari yang sudah ditetapkan. Ide sih bagus, tapi perlu pertimbangan yang matang," jelasnya.
Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Prawiro Sudirjo: Kisah Hidup si Kidal
(maa/eva)