HUT Ke-78, MPR RI Gelar Wayang Kulit Bertema 'Semar Boyong'

HUT Ke-78, MPR RI Gelar Wayang Kulit Bertema 'Semar Boyong'

Dea Duta Aulia - detikNews
Sabtu, 26 Agu 2023 10:17 WIB
MPR RI Gelar Wayang
Foto: MPR RI
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjelaskan dalam melaksanakan tugas konstitusional MPR, khususnya membangun wawasan kebangsaan, program-program MPR harus lebih 'membumi'. Pemilihan seni budaya, semisal wayang, sebagai salah satu metode pemasyarakatan nilai-nilai kebangsaan, tidak hanya dipertimbangkan dari sisi daya jangkau audiens yang sangat luas.

Tetapi juga dari banyaknya nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Hal itu diungkapkan olehnya saat membuka Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka peringatan dan tasyakuran hari jadi MPR RI yang ke-78, di Jakarta, Jumat (25/8). Adapun pagelaran wayang tersebut mengusung tema menampilkan kisah 'Semar Boyong' dengan dalang Ki Purbo Asmoro.

"Kita bersyukur, bahwa pemerintah memiliki sikap keberpihakan dan kepedulian yang sama untuk melestarikan kesenian wayang kulit. Melalui Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2018, Presiden Joko Widodo bahkan telah menetapkan tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional. Bahkan di level internasional, UNESCO sejak tanggal 7 November 2003 telah menetapkan wayang kulit sebagai maha karya kebudayaan di bidang cerita narasi, serta warisan budaya yang indah dan bernilai tinggi," kata Bamsoet dalam keterangannya, Sabtu (26/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bamsoet menjelaskan kisah 'Semar Boyong' menggambarkan ketika dunia terguncang oleh huru-hara, kedamaian terkoyak oleh nafsu angkara, sosok Semar kemudian mengemuka. Semar yang kharismatik dan bersahaja, dipandang sebagai tokoh kunci yang akan menghadirkan kedamaian.

"Kisah Semar Boyong adalah satir kehidupan, betapa keteladanan yang disimbolkan oleh sosok Semar, saat ini menjadi sebuah barang langka, sehingga harus diperebutkan," ujar Bamsoet.

ADVERTISEMENT

Bamsoet menilai secara kasat mata, Semar bukanlah sosok yang 'indah' dipandang mata, sudahlah tua, tambun, dan bungkuk. Namun jika dilihat lebih dalam, ternyata begitu banyak makna filosofis yang dapat digali dari penggambaran sosok Semar.

Rambut kuncung penuh uban, mencerminkan kematangan dan kedewasaan dalam pemikiran, sikap, dan perilaku. Mata yang sayu, adalah simbol kepekaan untuk menangkap keprihatinan dalam realitas sosial, serta empati terhadap penderitaan sesama. Hidung sunthi (membulat kecil) melambangkan ketajaman dalam mencium tanda-tanda zaman.

"Anting cabai merah di telinga, mengisyaratkan kesediaan untuk mendengarkan masukan, nasehat, dan kritikan, meskipun itu terasa pedas. Mulut yang senantiasa tersenyum, mengandung makna bahwa Semar adalah sosok yang senantiasa berupaya untuk menghibur dan menggembirakan orang lain," ungkapnya.

Bamsoet menambahkan, pagelaran wayang adalah aktualisasi seni budaya yang sarat makna. Sebuah tontonan yang dapat dijadikan tuntunan. Dari penggambaran karakter dan narasi alur cerita yang disajikan, banyak benang merah yang dapat dipadankan relevansinya dan dirujuk kontekstualisasinya.

"Misalnya, dalam konteks kehidupan berbangsa, tidak lama lagi kita akan melaksanakan pesta demokrasi, pemilu serentak 2024. Kita dapat mengambil hikmah dari lakon Semar Boyong, bahwa permusuhan dan pertikaian, apapun alasannya, tidak pernah menjadi solusi terbaik untuk menyelesaikan persoalan. Meskipun setiap menjelang pemilu, suhu politik biasanya semakin memanas, kita tidak boleh menjadikan pemilu 2024 sebagai arena permusuhan yang mengakibatkan perpecahan. Perbedaan pandangan dan pilihan politik, tidak boleh mencederai, apalagi merusak soliditas kebangsaan kita," pungkasnya.

(ncm/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads