Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mewacanakan penerapan sistem ganjil genap (gage) selama 24 jam untuk mengatasi macet dan polusi. Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, menyebut sistem ganjil genap yang saat ini ada tak mengurangi macet dan malah menambah jumlah mobil.
"Nggaklah. Tanya polisi, 'Berapa jumlah pelat nomor ganjil dan genap yang dikeluarkan tiap tahun?' Ketika ketahuan. 'Oh, ternyata tidak pernah berkurang,'" kata Yayat saat dihubungi, Jumat (25/8/2023).
Untuk kepastiannya, sistem ganjil genap harus dievaluasi, sehingga diketahui kepastian ada tidaknya pengaruh ganjil genap yang saat ini ada dengan kemacetan. Sebelum memutuskan untuk menambah waktu ganjil genap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harusnya kita evaluasi dulu, ganjil genap yang sekarang, sejauh mana mampu mengurai kemacetan saat jam-jam penerapan ganjil genap," kata Yayat.
"Selama ini, kita buat konsep ganjil genap, uji emisi, pembatasan dengan car free day, tapi tak melihat apa pengaruhnya," katanya.
Yayat menyarankan agar pemerintah berfokus membenahi sistem transportasi umum. Bukan hanya di DKI Jakarta, tapi juga di daerah penyangganya.
"Angkutan umum juga harus diperbaiki, Kemenhub bantu angkutan umum sekitar Jakarta yang buruk. Orang-orang di Depok, Bekasi, kalau nanti ada LRT, naik apa ke LRT? Naik motor lagi? Justru harus ada feeder-feeder," katanya.
Yayat pun menyinggung soal anggaran untuk pembangunan sistem transportasi umum yang dinilai masih kecil.
"Bisa tidak Kemenhub keluarkan Rp 3 triliun, misalnya, untuk angkutan umum seperti di DKI. BPTJ (saat ini keluarkan anggaran) di Rp 100 miliar untuk bantuan angkutan umum. Sangat kecil sekali," katanya.
Usulan Wacana Gage 24 Jam
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah menyampaikan wacana penerapan ganjil genap selama 24 jam. Dia meyakini ganjil genap 24 jam dapat menjaga kualitas udara dan mengurangi kemacetan.
"Harapan saya, pemda segera mengevaluasi yang sudah dilakukan beberapa hari ini. Masukan dari saya, kalau memang evaluasinya sangat kecil, mengurangi polusi segera dilakukan ganjil genap ini berlaku 24 jam," kata Ida kepada wartawan, Kamis (24/8).
Saat ini sistem ganjil genap diterapkan saat jam sibuk pada pagi dan sore hari. Ida mendorong agar sistem ganjil genap seharian penuh dipertimbangkan.
"Berlaku 24 jam biar memang betul-betul bisa mengurangi karena kita sama-sama mendengar polusi udara terbanyak adalah disumbangkan oleh kendaraan bermotor. Anggaran kemacetan tidak ada, anggaran bisa dari BTT dulu, kan dari COVID," jelasnya.
Sebagai informasi, ganjil genap diterapkan setiap Senin sampai Jumat (kecuali libur nasional) pukul 06.00-10.00 dan 16.00-21.00 WIB.
Simak juga Video: Dear Warga DKI, Aturan Gage Tak Berlaku Saat 17 Agustus 2023