7 Fakta Kebakaran Maut Kober Gambir Diduga karena Goreng Ikan Ditinggal

7 Fakta Kebakaran Maut Kober Gambir Diduga karena Goreng Ikan Ditinggal

Anggi Muliawati - detikNews
Kamis, 24 Agu 2023 21:35 WIB
Kebakaran di Jalan Kebon Jahe, Gang Kober, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus) berhasil dipadamkan. Begini potret udara 152 rumah yang hangus.
Foto: Kebakaran di Gang Kober, Gambir, Jakarta Pusat (Andhika Prasetia)
Jakarta -

Kebakaran yang menewaskan dua orang di Gang Kober Gambir, Jakarta Pusat masih terus diselidiki polisi. Dugaan sementara, kebakaran maut ini disebabkan oleh kompor gas yang dipakai untuk menggoreng ikan.

Sebagaimana diketahui, kebakaran dilaporkan terjadi Rabu (23/8/2023) pukul 20.20 WIB di Jl Tanah Abang 1 (Gg Kober ) RT.03 RW. 08, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Api berhasil dipadamkan hampir tiga jam kemudian yakni pukul 22.40 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua orang tewas atas nema Siti Hajar (70) dan Tisna Amsari (83) dilaporkan meninggal dunia. Adapun 196 KK dengan jumlah 574 jiwa dilaporkan terdampak akibat peristiwa tersebut. Sebanyak 247 warga mengungsi.

ADVERTISEMENT

Lantas, apa saja yang sudah terungkap dari insiden kebakaran ini? Berikut ini fakta-faktanya.

1. Penampakan Usai Kebakaran

Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (24/8/2023), rumah-rumah warga porak poranda. Asap bekas kebakaran masih terlihat.

Tak terlihat lagi fondasi awal bangunan yang tersisa. Hanya tampak abu sisa kebakaran serta barang-barang yang juga hangus.

Sejumlah petugas Baznas tanggap bencana tampak berada di lokasi. Belum terlihat garis polisi terpasang di lokasi kebakaran.

Terlihat sejumlah warga masih berusaha mencari barang berharga miliknya yang tersisa. Bau hangus juga masih tercium.

2. Diduga dari Kompor Gas

Dugaan sementara kebakaran berasal dari kompor gas yang ditinggal oleh pemilik rumah.

"Penyebab dugaan sementara kompor gas," kata Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat Asril Rizal kepada wartawan, Kamis (23/8/2023).

Asril Rizal mengatakan berdasarkan informasi warga, api bermula ketika warga sedang memasak. Namun masakan itu ditinggal untuk bermain game.

"Sementara informasi-informasinya seperti itu. Jadi dia lagi goreng ikan, ditinggal main game apa gimana gitu," katanya.

Namun, kata Asril, penyebab kebakaran akan diketahui dari hasil olah TKP Labfor. Dia pun meminta untuk menunggu hasil Labfor.

"Sementara informasi dari masyarakat begitu. Tapi nanti yang jelas yang memastikan kejadian itu olah TKP yang menginvestigasi oleh polisi, semua dugaan," tuturnya.

Apa penyebab awalnya? Baca halaman selanjutnya.

3. Pemilik Rumah Lagi Main Game

Sementara itu, Wakil Ketua RT 4 RW 8 Kelurahan Petojo Selatan, Gambir, Heriansyah mengatakan api berasal dari kompor gas yang lupa dimatikan. Dia menyebut pemilik meninggalkan masakannya dan bermain game.

"Lagi goreng, pintu kamar dikunci, mungkin kering dari kompor, minyaknya naik ke atas, baru ketahuan ada asap, pas dilihat sudah sampe atas apinya," kata dia saat ditemui di lokasi.

Dia menuturkan saat itu posisi dapur tengah kosong. Warga yang tengah memasak itu mengira kompor telah dimatikan.

"Kosong, (yang punya) main game, dia juga katanya masih ngegoreng, dipikir sudah dimatikan gitu, dia main game," ungkapnya.

4. Mencari Titik Awal

Puslabfor Mabes Polri dilibatkan dalam penyelidikan kebakaran ini. Puslabfor dilibatkan untuk mencari titik awal penyebab kebakaran.

"Iya, tentunya nanti Labfor yang akan bisa membuktikan penyebab dari awal kebakaran itu dugaannya apa," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, saat dihubungi, Kamis (24/8).

5. Saksi Diinterogasi

Sejumlah orang juga telah diinterogasi terkait kebakaran tersebut. Nantinya keterangan mereka akan dicocokkan dengan hasil penyelidikan Puslabfor.

"Tentunya kita akan cocokkan dengan keterangan-keterangan dari para saksi mata yang katanya mendengar ada suara ledakan seperti gas, ada yang kompor minyak, atau listrik, nanti dari Labfor yang akan lebih detail," imbuhnya.

Baca selanjutnya di halaman berikutnya.

6. Korban Kebakaran Mengungsi

Ratusan keluarga yang terdampak kebakaran di Gambir, Jakarta Pusat, dievakuasi ke kantor Wali Kota Jakarta Pusat. Sejumlah bantuan pun telah diberikan kepada para pengungsi.

"Semua korban terdampak kebakaran sudah kita coba evakuasi ke lingkungan kompleks Walkot Jakpus, mulai masjid hingga tenda-tenda yang didistribusikan oleh BPBD, Dinas Sosial, dan posko kesehatan kita siapkan," kata Wali Kota Jakpus Dhany Sukma di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023).

"Khusus lansia, anak-anak balita dan ibunya, kita coba tempatkan di gedung ruang pola kecil kantor Walkot. Lebih pada upaya perlindungan bagi para lansia, ibu-ibu dan anak-anak balitanya," sambungnya.

Kebakaran di Jalan Kebon Jahe, Gang Kober, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus) berhasil dipadamkan. Begini potret udara 152 rumah yang hangus.Kebakaran di Jalan Kebon Jahe, Gang Kober, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus) berhasil dipadamkan. Begini potret udara 152 rumah yang hangus. Para warga mengungsi (dok. detikcom)

Dhany mengatakan pihaknya juga menyiapkan sejumlah fasilitas yang dibutuhkan para korban, di antaranya toilet portabel dan posko kesehatan.

"Kemudian mobil-mobil toilet juga sudah kita pertebal," ujar dia.

7. Distribusi Bantuan

Selain itu, kata Dhany, bantuan makanan, selimut, dan tempat tidur pun telah didistribusikan. Dia mengatakan pihaknya berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada korban terdampak.

"Logistik pun sudah kita distribusikan semalam, berupa makanan-makanan, seperti roti-roti, selimut, kemudian ada beberapa bahan yang untuk keperluan malam itu juga sudah kita berikan," ungkap dia.

"Selimut, kemudian pelbet, termasuk ada kasur-kasur kita coba manfaatkan ruang-ruang yang ada untuk melakukan penyediaan bagi mereka-mereka yang terdampak," tambahnya.

Sementara itu, Dhany menuturkan, korban yang akan mengurus surat-surat kependudukan akan dilayani oleh Sudin Dukcapil Jakpus. Dia mengatakan Sudin Dukcapil Jakpus nantinya akan langsung menerbitkan kartu kependudukan para korban jika data yang ada lengkap.

"Administrasi kependudukan insyaallah, karena jaraknya berdekatan, tentu pasti jika datanya ada, kemudian kita langsung terbitkan, jadi nggak harus orang itu datang langsung. Tapi sepanjang memang terdata dari korban kebakaran, maka itu sudah bisa dilayani Dukcapil. Yang penting ada NIK-nya," jelas dia.

Kemudian, kata dia, Sudinsos Jakpus pun akan memberikan bantuan trauma healing bagi para korban. Selain itu, Sudin Pendidikan akan memberi bantuan berupa penyediaan seragam sekolah anak.

"Insyaallah pascakebakaran, masa rehabilitasi, nanti dari Dinsos akan melaksanakan trauma healing bagi anak-anak, masyarakat. Kemudian juga logistik jalan, dari sisi penyediaan seragam sekolah, nanti dari Sudin Pendidikan akan masuk," katanya.

Halaman 2 dari 3
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads