SBY Ngaku Masih 'Mualaf' di Dunia Seni dan Kebudayaan: Bukan Begitu?

SBY Ngaku Masih 'Mualaf' di Dunia Seni dan Kebudayaan: Bukan Begitu?

Anggi Muliawati - detikNews
Kamis, 24 Agu 2023 21:34 WIB
SBY di acara Merajut Persatuan: Pesan dalam 78 tahun Kemerdekaan, di TIM, Jakarta Pusat (Anggi/detikcom)
SBY di acara 'Merajut Persatuan: Pesan dalam 78 tahun Kemerdekaan' di TIM, Jakarta Pusat (Anggi/detikcom)
Jakarta -

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan awal mula memasuki dunia kebudayaan. SBY mengatakan saat ini dia merupakan seorang 'mualaf' di dunia seni dan kebudayaan.

Hal itu disampaikan SBY dalam pidato kebudayaan di acara 'Merajut Persatuan: Pesan dalam 78 tahun Kemerdekaan' di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023). SBY mulanya memperkenalkan diri sebagai pendatang baru di dunia kebudayaan.

"Terima kasih teman-teman seniman budayawan yang berkenan hadir pada malam hari ini, salam kenal saya pendatang baru di dunia seni dan kebudayaan, ada yang bilang saya mualaf, bukan begitu?" kata SBY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SBY mengatakan saat ini dia sudah bertransformasi dari dunia TNI, politik ke dunia kebudayaan. Dia mengatakan kebudayaan merupakan dunia baru baginya.

"Saya dengan sukarela masuk ke wilayah baru ini karena saya sudah bertransformasi anak desa dari Pacitan, 30 tahun mengabdi sebagai prajurit di TNI, 15 tahun di politik dan pemerintahan, sekarang masuk dunia yang baru," ujar dia.

ADVERTISEMENT

"Jadi ini bagian dari proses transformasi yang saya lakukan," sambungnya.

SBY merasa dia merupakan seniman pemula bukan seniman berbakat. Dia berharap beberapa tahun ke depan dapat masuk ke dunia kebudayaan yang lebih pro.

"Saya ingin insyaallah 3-5 tahun lagi saya masuk dunia pro, tapi sekarang masih dunia amatir," paparnya.

Menurutnya, memang tidak mudah masuk ke dunia kebudayaan. Namun dia mengaku tidak akan berkecil hati karena banyak seniman-seniman yang memulai dari bawah.

"Jadi saya punya semangat suatu saat masuk ke tingkatan yang lebih tinggi. Saya memang baru mulai melukis sekitar 2 tahun 2 bulan yang lalu, tidak mudah memang, tetapi ada yang memberikan harapan dan membesarkan hati saya," ungkap dia.

"Ada juga seorang seniman abad XIX yang lain dari Rusia namanya Kandisky yang mengatakan begini, dalam dunia seni itu sebetulnya tidak ada salah dan benar, tidak harus seni itu jangan begini jangan begitu atau harus begini harus begitu, because the art is free. Dua hal itu yang memotivasi saya untuk melanjutkan dan menggeluti dunia saya yang baru," imbuhnya.

(amw/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads