Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengusulkan agar pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) membubarkan KPK karena dinilai tak efektif. Namun usulan Megawati ini dinilai mantan penyidik KPK Yudi Purnomo akan membuat koruptor senang.
Yudi mengaku sebagian yang dikatakan Megawati mengenai kinerja KPK benar. Dia menyebut kinerja KPK memang tidak efektif, apalagi di bawah kepemimpinan Firli Bahuri dkk.
"Sependapat dengan Megawati Soekarnoputri bahwa kinerja KPK, apalagi di bawah kepemimpinan Firli cs, saat ini belum efektif. Namun bukan berarti kinerja yang belum efektif menjadi alasan pembubaran KPK," kata Yudi kepada wartawan, Selasa (22/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yudi menyatakan tidak setuju jika KPK bubar karena KPK sebagai lembaga pemberantas korupsi masih diperlukan di Indonesia. Menurut Yudi, tidak efektifnya KPK terjadi karena dampak revisi UU KPK.
"Kemudian permasalahan internal, mulai dari dua pimpinannya pernah kena sanksi etik, terjadinya pungli di Rutan KPK, ada oknum pegawainya melecehkan istri tersangka yang ditahan, serta oknum pegawai yang korupsi uang perjalanan dinas. Bahkan terjadi kegaduhan di publik akibat pencopotan dan pemulangan Brigjen Endar selaku Direktur Penyelidikan, dugaan kebocoran dokumen penyelidikan terkait perkara di Kementerian ESDM, termasuk kehebohan akibat ada pimpinan KPK minta maaf dan menyalahkan pegawainya ketika kasus OTT Basarnas," ucapnya.
Menurut Yudi, masalah tersebut masih bisa diatasi dan dicari solusinya. Adapun solusi yang ditawarkan Yudi adalah pergantian pimpinan KPK.
"Misal kepemimpinan yang bisa berganti walau periode ini diperpanjang setahun, Dewas harus hukum berat dan tegas jika ada pimpinan dan pegawai yang melanggar etik. Selain itu, untuk meningkatkan kepercayaan publik, Firli cs harus kerja keras mengusut koruptor kakap, termasuk menangkapi buron, seperti Harun Masiku, yang 3,5 tahun ini masih berkeliaran. Satu tahun perpanjangan tidak boleh disia-siakan oleh Firli cs," katanya.
Anggota Satgassus Pencegahan Korupsi Mabes Polri itu menilai, jika KPK dibubarkan, koruptor akan senang. Jika KPK dibubarkan, kata Yudi, perkara yang diusut KPK dikhawatirkan akan mandek.
"KPK bubar itu akan membuat koruptor senang. Sebab, tidak ada lagi lembaga khusus memberantas korupsi dengan tugas berupa penindakan maupun pencegahan, supervisi, koordinasi, dan monitoring," ucapnya,
"Jikapun akhirnya KPK bubar, tentu harus ada KPK baru sebagai pengganti. Sebab, siapa nanti yang mengurusi kasus-kasus yang kini ditangani KPK? Siapa yang akan mengerjakan tupoksi KPK dan nasib pegawai KPK mau dipindahkan di mana?" imbuhnya.
Selanjutnya
Simak Video 'Mahfud Enggan Tanggapi Megawati yang Minta Jokowi Bubarkan KPK':
Ucapan Megawati
Tentang ucapan Megawati sebelumnya disampaikan saat menjadi pembicara di acara Sosialisasi Buku Teks Utama Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka. Megawati awalnya berbicara tentang rakyat yang masih miskin dan korupsi masih saja terjadi.
"Ayo, kalian pergilah ke bawah, lihatlah rakyat yang masih miskin. Ngapain kamu korupsi, akhirnya masuk penjara juga. Bohong kalau nggak kelihatan. Persoalannya, penegak hukumnya mau tidak menjalankan hukum Indonesia ini yang sudah susah-susah saya buat KPK itu. Itu persoalannya, itu persoalannya," kata Megawati di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan.
Megawati kemudian menyinggung saat dia masih menjabat Presiden RI. Kala itu dia menghadapi 300 ribuan kredit macet.
"Waktu saya, apa itu, krisis. Kredit macet itu 300 ribuan, saya disuruh nangani. Setelah itu, KPK udah ada yang saya bikin sendiri. Oh, waktu itu yang KPK ini, nggak percaya katanya mana mungkin 300 kredit macet itu, digugat, malak pengusaha-pengusaha ini. Saya bilang sama KPK-nya, sini dong buktinya kalau saya malak. Ini dunia modern, saya mau narok uangnya di mana, emangnya di karung? Itulah kebenaran," jelas Megawati.
"Supaya insaf, supaya insaf loh, bahwa kalian itu akan selalu ketahuan. Persoalannya, persoalannya itu nggak des, des, des gitu loh," imbuhnya.
Barulah kemudian Megawati mengungkap obrolannya dengan Jokowi. Megawati mengatakan pernah mengatakan kepada Jokowi agar KPK dibubarkan karena tidak efektif.
"Saya sampai kadang-kadang bilang sama Pak Jokowi, 'Udah deh, bubarin aja KPK itu, Pak, menurut saya nggak efektif'. 'Ibu, nek kalau ngomong ces pleng'," katanya menirukan percakapan dengan Jokowi.