Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Puspomad mengungkap jaringan peredaran senjata api ilegal yang memakai identitas palsu. Jaringan tersebut mencatut pejabat TNI AD hingga Kementerian Pertahanan.
"Identitas palsu artinya di sini memalsukan kartu anggota dan kartu-kartu identitas lain termasuk kartu senjata api mengatasnamakan pejabat Angkatan Darat maupun Kementerian Pertahanan, jadi ini identitas palsu," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/8/2023).
Polda Metro Jaya bersama Puspomad kemudian menangkap beberapa tersangka. Salah satunya pentolan jaringan tersebut yang ditangkap di Cianjur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bisa menangkap beberapa tersangka termasuk tokohnya kami ungkap di Cianjur, di atas gunung kita tangkap," ujar dia.
Selain itu, polisi juga menyita sebanyak 44 pucuk senjata. Senjata itu terdiri dari senjata rakitan hingga senjata pabrikan.
"Kemudian kita kembangkan sehingga kami bisa menyita 44 pucuk senjata campuran, artinya di sini ada yang pabrikan ada yang rakitan ada yang airgun maupun airsoft gun," ujar Hengki.
Hengki menjelaskan pemasok senjata juga sudah ditangkap. Kini tersangka sudah ditahan.
"Kami juga menangkap termasuk dua supplier, ini dari kalangan sipil kita sudah tahan," tutur Hengki.
(knv/dhn)