BRIN-IAEA Bahas Pengembangan Aplikasi Teknik Nuklir Bidang NDT di Indonesia

BRIN-IAEA Bahas Pengembangan Aplikasi Teknik Nuklir Bidang NDT di Indonesia

Annisa Aulia Rahim - detikNews
Senin, 21 Agu 2023 13:24 WIB
Pertemuan BRIN-IAEA
Pertemuan BRIN-IAEA (Foto: Annisa/detikcom)
Jakarta -

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan International Atomic Energy Agency (IAEA) membahas aplikasi dalam teknik nuklir di bidang industri khususnya non-destructive testing (NDT). NDT merupakan proses pengujian terhadap suatu material tanpa melakukan perusakan.

Pertemuan tersebut dilakukan di BRIN, Jakarta Pusat pada Senin (21/8/2023). Terlihat Wakil kepala BRIN, Amarulla Octavian, Distinguished IAEA Representative, Mr. Gerardo Antonio Magahella S serta delegasi dari berbagai negara regional Asia Pasifik hadir pada pertemuan tersebut.

"Ini merupakan projek kerja sama regional satu kerangka dalam IAEA temanya khusus terkait aplikasi dalam teknik nuklir di bidang industri khususnya non-destructive testing atau uji tak rusak," kata Pengembang Teknologi Nuklir Ahli Utama, Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi BRIN, Roziq Himawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roziq mengatakan, NDT biasa dilakukan pada proses produksi sebuah industri. NDT tersebut berguna untuk menunjang jaminan kualitas, keselamatan dan produktivitas industri.

"Uji tak rusak (NDT) adalah pengujian yang dilakukan terhadap suatu objek, objek ini kalau di industri bisa komponen, tapi kalau di instalasi itu bisa instalasi kayak PLTU atau pabrik petrokimia. Objeknya seperti itu, karena ini tak merusak, maka pengujian itu dilakukan tak merusak. Jadi kalau diibaratkan misal teknik radiografi seperti di rumah sakit ada X-Ray, jadi kalau diperiksa tidak merasakan apa-apa," ungkap Roziq.

ADVERTISEMENT

Dalam NDT terdapat dua hal yang penting dilakukan. Pertama, standar dalam proses pengujiannya dan kedua bagaimana prosesnya.

BRIN bekerja sama dengan IAEA dalam upaya peningkatan kapasitas SDM yang tersertifikasi. Hal itu agar sesuai standar International Organization for Standardization (ISO) 9712 dalam bidang NDT tingkat lanjut dan inspeksi bangunan sipil.

"Nah pertama ini siapa orangnya tentu adalah harus orang yang tersertifikasi. Maka ada yang namanya certification and qualification. Itu yang pertama untuk orangnya, kedua untuk prosedurnya bagaimana cara melakukannya," jelas Roziq.

"SDM yang sudah terlatih diharapkan dapat menjadi tenaga pelatih dan penguji untuk menghasilkan SDM bidang NDT tingkat lanjut di masing-masing negara anggota IAEA," sambungnya.

Roziq menambahkan, pengujian tersebut dilakukan di Pasar Jumat, Jakarta. NDT biasa dilakukan pada industri minyak dan alat berat.

"Jadi biasanya kita dulu ada pembangunan entah itu dari Pertamina atau PGN untuk menyalurkan minyak dan gas itu sambungan-sambungannya itu juga mandatory harus diuji dengan NGP, nah maka alat-alatnya dibawa ke on site. Tetapi kalau untuk radioisotop dengan energi yang cukup tinggi itu biasanya barangnya dibawa ke Pasar Jumat. misalnya untuk komponen manufaktur industri alat berat itu komponennya besar-besar, untuk mengujinya perlu energi yang tinggi. Untuk energi tinggi, demi keselamatan, barangnya dibawa ke BRIN untuk dilakukan pengujian di sana," pungkasnya.

(knv/knv)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads