Fakta-fakta Mahasiswa UB Meninggal saat Mendaki Gunung Arjuno

Fakta-fakta Mahasiswa UB Meninggal saat Mendaki Gunung Arjuno

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Senin, 21 Agu 2023 11:24 WIB
Evakuasi korban tewas pendaki Gunung Arjuno
Evakuasi korban tewas pendaki Gunung Arjuno (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

Seorang mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya (UB), Malang, Yodeka Kopaba (21) tewas saat mendaki Gunung Arjuno. Yodeka ditemukan tewas di pos pendakian Gunung Arjuno via Sumberbrantas, Kota Batu.

Dilansir detikJatim, Senin (21/8/2023) Yodeka merupakan warga Kubu Tapi, Sei Rotan Batu Taba, IV Angkek Agam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut). Saat ini, jenazahnya telah dievakuasi ke rumah sakit Hasta Brata.

Berikut ini sejumlah fakta terkait mahasiswa UB meninggal saat mendaki:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Korban Ditemukan Pucat-Keluar Busa dari Hidung

Wibowo, salah satu relawan menceritakan saat ia menemukan dan ikut melakukan evakuasi jenazah korban. Wibowo mengaku menemukan Yodeka sudah tak bernyawa pada Minggu (20/8) sekitar pukul 10.00 WIB.

"Saya datang lihat kondisi korban di dalam tenda itu muka pucat, badan dingin, keluar busa di hidung dan denyut nadi tidak ada. Akhirnya saya turun cari sinyal menghubungi teman untuk datang membantu evakuasi," katanya, saat ditemui detikJatim, Minggu (20/8/2023).

ADVERTISEMENT

2. Evakuasi Dilakukan dengan Alat Seadanya

Setelah temannya datang, Wibowo mencoba untuk melakukan evakuasi menggunakan alat seadanya. Mengingat jalur yang dilewati untuk turun hanya bisa diakses dengan berjalan kaki. Sedangkan kendaraan tidak bisa melintas.

"Akhirnya potong kayu terus dikasih matras dibawa dua orang bergantian turun. Cukup lama turunnya sekitar 2 jam karena bawa korban itu. Mulai berangkat jam 10 pagi sampai di pos 1 itu kalau nggak salah jam 12 siang," tuturnya.


3. Rombongan Berangkat Bertujuh

Menurut Wibowo, dari keterangan teman-teman korban, awalnya rombongan korban sebanyak 7 orang berangkat mendaki Gunung Arjuno pada Jumat (18/8) sore. Sebanyak 7 orang itu terbagi dari 4 laki-laki dan 3 perempuan.

Mulanya perjalanan berjalan lancar hingga rombongan tiba di pos 2 pada pukul 22.00 WIB. Kondisi korban tiba-tiba buruk dan rombongan memutuskan membangun tenda di lokasi tersebut.

"Tenda itu dibangun untuk korban dan satu perempuan yang menemani korban. Sedangkan 5 orang lainnya melanjutkan perjalanan menuju puncak. Anak 5 sampai di Lengkehan (jalur ke puncak gunung) itu pada Sabtu (19/8) jam 6 pagi," tuturnya.

"Dari Lengkehan mulai lanjut lagi ke puncak jam 9 pagi mereka baru berangkat lagi ke puncak. Mereka berada di puncak sampai jam 6 sore. Mereka kemudian turun dan baru sampai di pos 2 jam 12 malam," sambungnya.


4. Kondisi Korban Memburuk

Sesampainya di lokasi, 5 orang langsung beristirahat dan keesokan paginya mereka baru sadar bahwa kondisi korban semakin memburuk.

"Saat itu kata teman-temannya diajak turun nggak mau. Mintanya dievakuasi tim SAR. Ya mungkin karena kelamaan di pos 2 kondisi korban semakin drop dan tidak berhasil tertolong. Misal sejak awal dievakuasi kemungkinan masih selamat," tandasnya.


5. BPBD Akui Kesulitan Evakuasi

Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengatakan, awalnya BPBD Kota Batu mendapatkan permintaan bantuan dari Tahura untuk melakukan evakuasi jenazah pada sekitar pukul 10.42 WIB.

BPBD lalu berkoordinasi dengan PMI dan Damkar. Namun, karena mobil jenazah tak bisa mengakses jalur tersebut, BPBD Kota Batu mengerahkan kendaraan double cabin.

"Ternyata untuk ke lokasi mobil jenazah sulit menjangkau, maka kita gunakan mobil double cabin. Kemudian dioper ke mobil jenazah dan dibawa ke RS," kata Agung.


6. Diduga Alami Hipotermia

Korban diduga mengalami hipotermia. Yakni penurunan suhu tubuh secara drastis yang berpotensi berbahaya. Umumnya seseorang mengalami hipotermia karena berada di lingkungan suhu dingin dalam waktu yang lama.

"Dari keterangan teman-temannya, sejak awal yang bersangkutan memang sudah tidak sehat. Diduga karena kondisi tidak sehat dan suhu dingin akhirnya menderita hipotermia," ujar Kasat Reskrim Polres Batu AKP Yussi Purwanto kepada detikJatim, Minggu (20/8/2023).


7. Penjelasan Universitas Brawijaya

Dekan Fakultas Pertanian UB Mangku Purnomo menyebut, korban merupakan mahasiswa angkatan 2021. Ia menambahkan, seharusnya yang bersangkutan saat ini masih libur kuliah. Sedangkan pihak kampus juga tidak menggelar kegiatan pendakian apapun.

"Pendakiannya itu pribadi, bukan kegiatan kampus. Mestinya liburan itu pulang ke rumah masing-masing," terang Mangku.

Simak selengkapnya di sini.

Lihat juga Video 'Proses Evakuasi 2 Pendaki yang Tewas Hipotermia di Gunung Bawakaraeng':

[Gambas:Video 20detik]



(yld/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads