Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara mengenai perbedaan generasi dulu dengan generasi sekarang. Generasi kini sudah sangat akrab dengan teknologi.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutan pembukaan Muktamar XXII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (19/8/2023).
Disiarkan langsung oleh kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi menjelaskan generasi anak muda saat ini adalah Generasi Y dan Generasi Z yang native digital, dari lahir sudah disambut dengan internet dan teknologi-teknologinya. Generasi dulu, seperti Jokowi sendiri, bukanlah generasi yang lahir disambut internet. Saat melihat ponsel, generasi dulu cenderung menjauhkan ponselnya dari mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dulu, kalau pergi nggak bawa dompet, itu bisa panik, bingung, dan kembali kalau ketinggalan (dompet). Kalau anak muda sekarang, bawanya cuma satu, smartphone, all in one," kata Jokowi.
Teknologi berkembang pesat di era Generasi Y dan Z saat ini. Bahkan anak-anak sekolah dan kuliah kadang sudah mengerjakan tugas dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) lewat ChatGPT. Jokowi mempersilakan anak-anak IPM yang mengerjakan tugas dengan ChatGPT agar maju ke atas panggung dekat dengan dirinya, untuk menjawab pertanyaan.
"Ada pertanyaannya. Maju kalau bisa menjawab pertanyaan ini: jauh di mata dekat di hati. Apakah itu?" tanya Jokowi.
Baca juga: Agenda Kunker Jokowi di Sumut Hari Ini |
Total sekitar empat anak IPM maju ke panggung. Semuanya mencoba menjawab, mulai jawaban bahwa yang jauh di mata dekat di hati adalah Allah SWT, Jokowi, orang tua sendiri, dan terakhir ada anak IPM bernama Ma'ruf Amin yang menjawab bahwa yang jauh di mata dekat di hati adalah IPM itu sendiri.
"Untuk seluruh keluarga besar IPM, betul jawabannya. Tapi untuk saya bukan itu (jawabannya)," kata Jokowi dan disambut riuh tawa.
Jawaban atas pertanyaan soal apa yang 'jauh di mata dekat di hati' dari Jokowi itu tidak diungkap Jokowi, sampai empat anak IPM itu foto-foto bersama Jokowi dan turun dari panggung.
Terlepas dari selingan tebak-tebakan itu, Jokowi berpesan agar pelajar Muhammadiyah mempunyai moralitas yang unggul. Dengan moralitas, budi pekerti, dan mental yang hebat, pelajar Muhammadiyah dapat berkembang di era teknologi ini.
"Buat saya, itulah sosok pelajar Muhammadiyah idaman," kata Jokowi.
(dnu/idh)