Puncak peringatan HUT ke-78 RI di Trenggalek ditandai dengan upacara pengibaran bendera merah putih di pendapa kabupaten. Dalam upacara, Bupati mengingatkan kembali semangat juang dan pesan Bung Karno.
Prosesi upacara tersebut berlangsung hikmat, pasukan pengibar bendera berhasil menjalankan tugas dengan baik. Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang bertugas sebagai inspektur upacara memakai pakaian adat Kalimantan.
"Ini sebagai simbol tegak lurus dengan cita-cita Pak Presiden, yang juga sudah diundangkan. Ada ibu kota baru Nusantara yang terletak di Pulau Kalimantan. Makanya saya pilih pakaian yang asalnya dari Kalimantan," kata Mochamad Nur Arifin, Kamis (17/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada momen hari kemerdekaan ini Bupati kembali mengingatkan semangat juang dan pesan Presiden Soekarno yang pernah disampaikan 60 tahun silam
"Flashback 60 tahun yang lalu, Presiden Soekarno menyampaikan genta suara revolusi Indonesia atau yang disebut dengan Gesuri. Karena didalamnya menginginkan suatu revolusi yang dinamis, revolusi yang menghayati dan mengemban amanah penderitaan rakyat," ujarnya.
Menurutnya, Gesuri dinilai tepat untuk digelorakan pada hari kemerdekaan ke-78 dan sesuai dengan tema Terus Maju untuk Indonesia Maju. Pemerintah dan masyarakat Trenggalek diharapkan terus melaju untuk melawan kemiskinan ekstrem hingga stunting.
"Saat ini kita punya PR mengatasi kemiskinan ekstrem, itu adalah bagian penderitaan rakyat yang karus diselesaikan. Kemudian bagaimana stunting , dalam rangka mewujudkan satu sumberdaya manusia yang baik," ujarnya.
Terkait dengan stunting tersebut kini, pihaknya telah melakukan berbagai berbagai upaya melalui program-program yang bermanfaat untuk masyarakat rentan.
Usai mengikuti rangkaian upacara bendera secara tatap muka dan daring dengan Istana Negara. Bupati Trenggalek mengunjungi program bedah rumah hasil kerjasama dengan Baznas Trenggalek.
"Ini sebetulnya kegiatan rutin, pada hari kemerdekaan ini kami menggelar bedah rumah sebanyak 17 unit. Salah satunya rumah Mas Wahyu, dia ini yatim piatu dan masih duduk di jenjang SMK," kata M Nur Arifin.
Pihaknya berharap, dangan adanya bantuan bedah rumah tersebut, pemiliknya semakin semangat untuk meraih kesuksesan, meskipun tanpa didampingi orang tua.
(akd/akd)