Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Diganti

Satwa Liar di Pulau Peuncang, Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Taman Nasional Ujung Kulon terletak di bagian paling barat Pulau Jawa, Indonesia. Kawasan Taman nasional ini juga memasukan wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil disekitarnya seperti Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang. File/detikFoto — Ilustrasi suasana di TN Ujung Kulon. (Agung Pambudhy/detikcom)

Jakarta -

Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) kini dipimpin oleh nama baru. Kepala Balai TN Ujung Kulon kini dijabat Ardi Andono.

Ardi Andono menggantikan Anggodo, yang sebelumnya menjabat Kepala Balai TN Ujung Kulon. Ardi mengatakan pergantian dilakukan karena Anggodo bakal pensiun.

"Betul, Pak Anggodo persiapan pensiun," kata Ardi saat dimintai konfirmasi, Rabu (16/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pergantian pimpinan yang dilakukan Kementerian LHK adalah hal wajar. Dia mengatakan pergantian hanya dilakukan pada jabatan Kepala Balai karena Anggodo akan pensiun.

Ardi kini dihadapkan pada masalah perburuan badak Jawa. Satgas KLHK dan Polda Banten menemukan tulang belulang Badak Jawa yang terindikasi korban perburuan di Taman Nasional Ujung Kulon.

"Kita memang menemukan adanya tulang belulang badak di lokasi tersebut (TNUK), di mana dipotong culanya, kita temukan," kata Dirjen Penegakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani di Mapolda Banten, Senin (15/8).

Polisi juga mengamankan senjata api jenis bedil locok sebanyak 294 buah dari lima kecamatan di kawasan sekitar taman nasional.

"Kita lakukan operasi, pertama dijelaskan karena ada indikasi (perburuan), maka kita melakukan operasi gabungan. Kami melakukan tindakan tegas para pelaku yang melakukan perburuan ilegal terkait satwa-satwa liar yang dilindungi di Ujung Kulon, khususnya Badak Jawa," kata Rasio.

(haf/haf)