Kondisi langit di Jakarta siang ini kembali diselimuti kabut polusi. Tak ada pemandangan langit biru di Ibu Kota.
Pantauan detikcom, Rabu (16/8/2023), per pukul 13.00, gedung-gedung pencakar langit di Jakarta Selatan tertutup kabut. Keberadaan kabut tipis menghalangi pandangan mata.
![]() |
Sementara itu, jika melihat situs IQAir per pukul 13.19 WIB, indeks kualitas udara Jakarta berada pada angka 163 dengan polutan utama PM 2.5.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsentrasi PM 2,5 di Jakarta saat ini 15.8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian tulis situs IQAir.
Indeks kualitas udara di Jakarta ini didapat dari 23 kontributor atau stasiun pemantauan. IQAir turut menggunakan data dari PurpleAir, BMKG, hingga US Department of State.
Jakarta siang ini berada di peringkat pertama dengan tingkat polusi udara tertinggi di RI. Kemudian dilanjutkan dengan Tangerang Selatan dan Kabupaten Serang.
Sementara itu, di tingkat dunia, Jakarta menempati peringkat 3 kota dengan tingkat polusi udara tertinggi. Posisi pertama adalah Dhaka, Banglades, dengan indeks kualitas udara 168 dan posisi kedua Kota Doha, Qatar, dengan indeks kualitas udara 165.
![]() |
Seperti diketahui, polusi udara di Jabodetabek jadi sorotan. Presiden Jokowi turut buka suara soal buruknya kualitas udara dalam seminggu terakhir.
Keluhan soal buruknya kualitas udara, khususnya di Jakarta, pertama kali dikeluhkan oleh warganet di media sosial. Mereka menyebutkan polusi udara hari ini membuat sesak napas dan tidak sehat.
"Pagi ini kita rapat terkait kualitas udara di Jabodetabek yang selama satu pekan terakhir kualitas udara di Jabodetabek sangat sangat buruk. Dan tanggal 12 Agustus 2023 yang kemarin kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan tidak sehat," kata Jokowi dalam ratas di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2023).
Jokowi mengungkapkan salah satu penyebab memburuknya kualitas udara di Jabodetabek adalah karena musim kemarau. Dia mengatakan terjadinya kemarau panjang selama tiga bulan terakhir menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi.
"Serta pembuangan emisi dari transportasi dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur," ujarnya.
Karena itu, Jokowi pun memerintahkan kementerian/lembaga terkait melakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek.
Simak Video: Kata Kemenkes soal Wacana WFH dan PJJ Imbas Polusi Udara