Polres Metro Jakarta Selatan mencatat angka pencurian motor (curanmor) mengalami kenaikan. Guna menekan angka curanmor tersebut, Polres Metro Jakarta Selatan melakukan dialog secara serentak di 10 RW wilayah Jakarta Selatan.
"Yang perlu dipahami, bahwa pencurian motor ini kami terus melakukan upaya penindakan terhadap para pelaku. Akan tetapi ini tidak cukup, perlu adanya peran serta masyarakat dalam rangka pencegahan-pencegahan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan, Rabu (16/8/2023).
Ade Ary mengatakan pencurian terjadi bukan karena ada niat, tetapi juga karena ada kesempatan. Oleh karena itu, pihaknya menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya curanmor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penting bagi masyarakat untuk menjaga keamanan di lingkungannya dan khususnya dalam menjaga barang milik pribadi yaitu motor agar lebih peduli dan lebih intens," katanya.
Mantan Kapolresta Tangerang ini menyampaikan kesadaran masyarakat dalam melakukan pencegahan sangat penting untuk meminimalisir angka pencurian motor.
"Caranya mungkin bisa dengan menambah kunci pengaman ganda, menggembok roda atau dengan memasang alarm. Kemudian yang terpenting jangan sembarang memarkirkan motor, di pinggir jalan itu sangat rawan sekali," tuturnya.
765 Kasus Curanmor
Data Polres Metro Jakarta Selatan sepanjang Januari sampai Agustus 2023 ini sudah menerima ratusan laporan pencurian motor di wilayah Jakarta Selatan. Angka tersebut diakui polisi relatif sama dengan tahun sebelumnya.
"Selama 2023 ini ada 765 laporan curanmor," kata Ade Ary.
Angka tersebut menunjukkan maraknya pencurian motor. Jika dirata-ratakan, dalam satu hari terjadi 2-3 kasus pencurian motor.
"Rata-rata sehari ada 2-3 kasus curanmor. Jadi masyarakat perlu waspada, perlu berhati-hati mengamankan barangnya sendiri," tuturnya.
Ade Ary meminta masyarakat untuk menghubungi hotline 110 atau nomor HP pribadinya jika menemukan gangguan kamtibmas di lingkungannya.