Pemprov DKI Jakarta bakal menerapkan work from home (WFH) kapasitas 50% bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan kerjanya mulai 28 Agustus hingga 7 September mendatang. Kebijakan ini seiring dengan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.
"Khusus KTT kita mulai, kalau DKI saya minta Pak Sekda mulai uji coba di 28 Agustus masuk (WFH dan WFO) 50-50," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).
Selain WFH, Pemprov DKI menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa sekolah Ibu Kota. Kapasitas yang diterapkan sebesar 50% PJJ dan sisanya mengikuti pembelajaran luring di sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara bagi karyawan swasta, kebijakan WFH sifatnya hanya imbauan.
"Terkait nanti dengan KTT ASEAN Pemda DKI karyawannya WFH dan WFO 50%-50%. Sekolah nanti juga sama," jelasnya.
Heru Budi Hartono sebelumnya mengakui tidak bisa memaksa pihak swasta untuk memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) selama pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN. Namun imbauan untuk WFH akan tetap ada.
Adapun KTT ke-43 Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara itu akan berlangsung pada 5-7 September 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
"Ya imbauan kan, kita tidak bisa memaksa tapi imbauan bahwa tanggal 5-7 itu ada kegiatan yang cukup besar," kata Heru pada wartawan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8).
Seperti diketahui, KTT ke-43 Asia Tenggara (ASEAN) akan diselenggarakan pada 5-7 September 2023 di Jakarta. Kepala negara dari negara-negara ASEAN dan negara mitra rencananya hadir.
Simak juga 'Sorotan Menag soal Haji 2023 Usai Ratusan Jemaah Meninggal-Satu Hilang':
(taa/dek)