Pihak RS Klaim Tak Dilapori Suster soal Kasus Bayi Tertukar Sejak Awal

Pihak RS Klaim Tak Dilapori Suster soal Kasus Bayi Tertukar Sejak Awal

Muchamad Solihin - detikNews
Selasa, 15 Agu 2023 19:21 WIB
RS Sentosa Bogor (Rizky Adha/detikcom)
RS Sentosa Bogor (Rizky Adha/detikcom)
Bogor -

Pihak Rumah Sakit Sentosa Bogor mengaku tidak dilapori oleh suster sejak awal kejadian bayi tertukar. Pihak rumah sakit baru mengetahui pada Juli 2022 setelah Siti Mauliah, ibu bayi tertukar melapor ke rumah sakit.

"Rumah sakit itu sebenarnya kan punya informasi harian, tetapi itu (informasi gelang bayi tertukar) tidak muncul di laporan harian. Begitu kira-kira kejadiannya," ujar Staf Legal RS Sentosa Bogor Gregg Djako kepada wartawan, Selasa (15/8/2023).

Menurut Gregg, perawat yang saat itu menangani bayi yang tertukar tidak memberikan laporan lengkap kepada manajemen. Selain masalah gelang, pihak rumah sakit disebutnya tidak mengetahui jika perawat mendatangi rumah Siti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka (perawat) juga tidak menjelaskan dengan lengkap kepada manajemen, soal gelang copot atau tertukar itu, soal datang sendiri (ke rumah Siti), itu pun dijelaskan setelah dapat laporan dari Ibu Siti," katanya.

Kejadian bayi yang tertukar ini baru diketahui manajemen setelah Siti Mauliah, ibu bayi yang tertukar, melapor ke rumah sakit pada Mei 2023. Kejadian bayi tertukar ini sendiri terjadi pada Juli 2022.

ADVERTISEMENT

"Kejadian kan bulan Juli 2022, Ibu Siti kan laporan ke rumah sakit sekitar Mei 2023. Sebelumnya kan tidak ada isu apa-apa," bebernya.

Sebagai informasi, Siti mengaku sempat didatangi oleh suster ke rumahnya di Ciseeng, Kabupaten Bogor, sehari setelah ia pulang bersalin di RS Sentosa Bogor. Saat itu suster meminta Siti mengembalikan gelang rumah sakit.

Gregg menduga ada hal yang ditutupi oleh perawat dalam kasus dugaan bayi tertukar ini. Sampai saat ini pihak rumah sakit sendiri belum bisa mendapatkan informasi dari perawat soal kapan gelang dan bayi itu tertukar.

"Karena begini, saya sendiri belum tahu secara benar kapan tertukarnya itu, nggak ngerti tertukarnya apakah waktu mandi kah. Saya pernah tanya sama perawat perawat itu, tapi mereka mengatakan kebingungan juga, loh saya kan jadi bingung," imbuh Gregg.

"Ya tapi memang antara bingung atau mereka (perawat) sebenarnya menutupi sesuatu, bukannya berbicara dengan sejujurnya kepada manajemen," lanjutnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Simak juga 'Saat Bayi Kembar Siam Sukses Dipisahkan di RSSA Malang':

[Gambas:Video 20detik]


Selain itu, menurut Gregg, perawat dianggap bertindak tanpa persetujuan manajemen. Salah satunya mendatangi kediaman pasien dan tidak melaporkan peristiwa gelang tertukar dalam laporan harian.

"Kan seperti kejadian awalnya saja, mereka kan tidak ada yang ngomong tuh, makanya manajemen tidak ada yang tahu. Termasuk ada perawat yang mendatangi rumah Ibu Siti, itu kan tanpa sepengetahuan manajemen, tidak ada yang tahu. Kalau ada yang tahu, (Manajemen) pasti kan diselesaikan waktu itu," kata Gregg.

Suster Diberi Sanksi

Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan bayi tertukar di Kabupaten Bogor masih diselidiki polisi. Sedangkan suster yang menangani bayi tertukar sudah diberi sanksi oleh pihak rumah sakit.

"(Perawat) sudah diperiksa (oleh pihak RS). Setahu saya sanksinya SP-1 dan akan dilanjutkan dengan sanksi lain, sambil menunggu perkembangan kasus di kepolisian," kata tim legal RS Sentosa Bogor, Gregg Djako, ketika dihubungi detikcom, Selasa (15/8/2023).

Gregg menyebut pihak rumah sakit saat ini masih mendalami informasi dari perawat yang menangani bayi dari Siti Mauliyah yang diduga tertukar dengan bayi Ibu B. Ia mengaku belum mengetahui secara pasti bagaimana proses bayi tersebut tertukar.

"Itu yang sampai saat ini belum jelas, kami sedang dalami internal (bagaimana proses bayi tertukar)," ucap Gregg.

"Kami sedang mendalami peran mereka (perawat), termasuk dalam peristiwa ini," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads