Densus 88 Polri mengungkap karyawan PT KAI yang merupakan tersangka teroris berinisial DE (28) terlibat penggalangan dana. DE disebut menggalang dana via aplikasi perpesanan Telegram.
"Dia membuka, yang bersangkutan memiliki satu akun di Telegram, akun itu gunanya untuk menggalang dana," ujar juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).
Namun, Aswin belum merinci soal besaran dana serta aliran hasil penggalangan dana tersebut. Dia menyatakan penyidik masih mendalami penggalangan dana yang dilakukan DE.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga besarannya berapa dan ke mana ini masih didalami oleh penyidik. Nanti kita perjelas lagi dengan penyidik," ungkap Aswin.
Pakai Marketplace buat Kamuflase
Pada kesempatan itu, Aswin juga menyebut DE memiliki akun jualan online yang berkamuflase menjual die-cast atau mainan replika.
"Kita amankan yang bersangkutan setelah mem-profiling. Yang bersangkutan memiliki juga akun marketplace di salah satu akun penjualan online yang dikamuflasekan yang bersangkutan untuk berjualan die-cast mainan militer," jelasnya.
Adapun mainan militer yang dijual DE antara lain perlengkapan dan senjata-senjata mainan.
"Yang berkaitan dengan perlengkapan ada gear, ada baju, ada perlengkapan taktikal, termasuk senjata ini," imbuhnya.
Lebih lanjut Aswin menegaskan pihaknya memang menduga DE menggunakan marketplace sebagai kedok menyamarkan aktivitasnya.
"Kalau saya bicara dengan penyidik kita menyimpulkan memang itu sebagai sarana dia untuk mencari uang juga, tapi juga untuk menyamarkan aktivitasnya terkait dengan barang-barang ini," jelasnya.
Kendati begitu, dia mengatakan pihaknya pun masih mendalami soal marketplace milik DE.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Tampang Pegawai PT KAI Terduga Teroris Pendukung ISIS
"Dan ini masih didalami juga sebenarnya, sejauh mana aktivitas akun yang bersangkutan tersebut di marketplace. Apakah memang benar-benar sebagai jualan saja untuk mencari uang, atau juga sebagai sarana-sarana lainnya," katanya.
Tanggapan KAI
PT KAI menghargai proses hukum dan mendukung upaya memberantas terorisme yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri. KAI dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga bekerja sama sejak 2018 tentang Sinergisitas Pencegahan Paham Radikal Terorisme.
"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," kata EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam keterangannya, Senin (14/8).
Agus mengatakan KAI tidak menoleransi tindakan yang bertentangan dengan hukum, terlebih kasus terorisme. Manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat kasus terorisme.
"KAI berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan dengan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integritas dan nasionalisme, serta melakukan peningkatan pengawasan oleh fungsi terkait," ucap Agus.