.webp)
Pemprov DKI melalui PT Food Station (FS) menambah pasokan cadangan pangan hingga dua kali lipat. Penambahan dilakukan guna mengantisipasi ancaman ketahanan pangan akibat El Nino yang menyebabkan kekeringan di Indonesia.
"Tahun lalu kita punya cadangan pangan kurang lebih untuk Food Station 11 ribu ton. Tahun ini kami sudah memiliki cadangan pangan mencapai 20 ribu ton, jadi hampir dua kali lipatnya," kata Dirut PT Food Station Pamrihadi Wiraryo di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).
Pamrihadi menuturkan cadangan pangan 20 ton itu disimpan di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Selain itu, DKI masih memiliki cadangan pangan sebesar 25 ton yang tersebar di sejumlah daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang tadinya di daerah 12 ribu ton sekarang sudah menjadi 25 ribu ton itu merupakan antisipasi atau preventif yang dilakukan oleh FS beberapa waktu lalu," jelasnya.
Di samping itu, FS mencanangkan penambahan luasan lahan pertanian hingga 10.300 hektare. Sedangkan untuk lahan budi daya yang dimiliki BUMD Pangan itu mencapai 770 hektare dari target 1.000 hektare.
"Artinya sudah tercapai 77%, tinggal realisasinya kurang 23%. Tinggal dilakukan untuk kontrak farming dan on farming yang ditargetkan 11.000 hektare sekarang sudah realisasi 11.000 hektar, tinggal kita sisanya," ucapnya.
Pamrihadi menjamin cadangan pangan di Jakarta cukup. Karena itu, dia mengimbau masyarakat tak melakukan panic buying untuk menjamin inflasi terkendali.
"Sepanjang masyarakat bisa diedukasi, khususnya masyarakat DKI untuk melakukan belanja secara bijak tidak nyetok makanan sebanyaknya itu yang bisa menyebabkan panic buying otomatis inflasi akan terkendali. Kalau inflasi terkendali otomatis bahwa daya beli masyarakat itu bisa dipertahankan. Jadi untuk DKI bisa kita katakan tidak ber-impact signifikan terhadap ekonomi di DKI untuk El Nino," imbuhnya.
(taa/aik)
