Jejak Karyawan KAI Tersangka Teroris: 2010 Gabung MIB, 2014 Baiat ke ISIS

Jejak Karyawan KAI Tersangka Teroris: 2010 Gabung MIB, 2014 Baiat ke ISIS

Rumondang Naibaho - detikNews
Selasa, 15 Agu 2023 10:38 WIB
Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria terduga teroris berinisial DE (28). Setelah itu polisi menggeledah dan menyita berbagai barang bukti terkait penangkapan DE. (Rumondang N/detikcom)
Densus 88 Antiteror Polri menangkap pria berinisial DE (28). Setelah itu, polisi menggeledah dan menyita berbagai barang bukti. (Rumondang N/detikcom)
Jakarta -

Densus 88 Antiteror Polri menangkap pegawai KAI berinisial DE di Bekasi terkait dugaan terlibat aksi terorisme. Densus 88 menyebut DE pernah menjadi anggota kelompok Mujahidin, lalu berbaiat kepada ISIS.

"Pada tahun 2010, itu pernah bergabung dengan jaringan Mujahidin Indonesia Barat pimpinan WM, sudah ditangkap," kata Kabag Ops Densus 88 Antiteror Polri Komisaris Besar Aswin Siregar dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Setelah itu, Mujahidin Indonesia Barat bubar. DE kemudian aktif dan berbaiat ke ISIS pada 2014.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"2014, DE pertama kali menyatakan baiat kepada amir ISIS. Dari situ, mulai dia melakukan aktivitas-aktivitas persiapan. Yang bersangkutan melakukan latihan, pengumpulan peralatan yang dibutuhkan," katanya.

ADVERTISEMENT


Kombes Aswin mengatakan DE aktif melakukan propaganda-propaganda di media sosial. Akun media sosialnya pernah diblokir, namun membuat akun baru untuk menyebarkan paham terorisme.

"Yang bersangkutan aktif di social media sampai beberapa akun sebelumnya telah di-report, dan ditutup oleh Facebook maupun YouTube karena diduga mempropaganda aksi terorisme," katanya.

"Tapi yang bersangkutan berganti akun lagi dan memposting lagi, dan lebih privat belakangan ini," ujarnya.

Diketahui, KAI telah buka suara soal penangkapan DE. KAI menyatakan siap bekerja sama dalam penanganan kasus tersebut.

(aik/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads