Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan nama Ketut dan Nyoman di Bali terancam punah. Koster pun menyinggung salah satu penyebab nama itu terancam hilang adalah program KB era Orde Baru.
"Ini gara-gara (program) KB dua anak, laki-perempuan sama saja diberlakukan waktu zamannya Orde Baru, kita jadi korban, nama Ketut-Nyoman hampir hilang," kata Koster, seperti dikutip detikBali, Senin (14/8/2023).
Koster menyampaikan hal itu di hadapan siswa-siswi saat acara Penyerahan Hadiah Lomba Esai Film Jayaprana di DPRD Bali. Koster mengatakan nama Ketut di Bali hanya 6 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah langka, nama Ketut terancam punah," kata politikus PDIP itu.
Selain Ketut, Koster mengatakan, nama Nyoman dan Komang hampir punah, yakni hanya 18 persen. Untuk itu, dia mengatakan, jika menikah nanti, kalau bisa siswa-siswi tersebut memiliki 4 anak.
"Nanti kalau sudah menikah kalau bisa punya empat anak, akan diberi insentif yang namanya Ketut dan Nyoman," ungkap Koster.
Baca selengkapnya di sini.
Simak juga 'Kata Gubernur Bali Soal Warga yang Protes Kenaikan Biaya PDAM':