.webp)
Sejumlah warga yang belum bisa menempati Kampung Susun Bayam mendirikan tenda di area yang tak jauh dari Jakarta International Stadium (JIS). Warga mengaku tak akan membongkar tenda meski JIS saat ini diusulkan menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17.
"Paling kami akan ubah saja, tapi intinya kami akan tetap bertahan," kata Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Minawati pada wartawab di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) DKI Jakarta, Senin (14/8/2023).
Hal itu disampaikan Minawati saat ditanya soal kemungkinan penertiban oleh Pemprov DKI. Dia mengatakan warga Kampung Bayam tak mampu mengontrak sehingga memilih tinggal di tenda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana mengontrak? Mereka tidak mampu untuk mengontrak," ujarnya.
Sebagai informasi, Kampung Susun Bayam di Jakarta Utara sebenarnya telah diresmikan pada Oktober 2022. Namun, warga masih belum bisa menghuni rusun yang ada di area JIS itu.
Ada sejumlah masalah yang memicu warga belum juga diberi kunci untuk menghuni unit-unit di Kampung Susun Bayam. Antara lain, negosiasi tarif sewa unit yang belum tuntas hingga persoalan status lahan.
Pemprov DKI juga telah mengusulkan agar warga yang belum menghuni Kampung Susun Bayam untuk pindah ke Rusun Nagrak. Namun, warga menolak tawaran itu.
Terbaru, warga menggugat Pemprov DKI Jakarta dan Jakpro ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Gugatan itu telah didaftarkan ke PTUN pada 14 Agustus 2023 dengan nomor 379/G/TF/2023/PTUN-JKT.
Simak juga 'Keroyokan Poles JIS Demi Pembukaan Piala Dunia U-17':
