Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin berhasil menuntaskan studi jenjang strata dua (S2) di Universitas Airlangga Surabaya. Dalam tesisnya, Bupati mengangkat pemikiran Bung Karno dalam buku Sarinah.
Wisuda Magister Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) tersebut digelar di Kampus C Unair, pada Sabtu (12/8/2023), bersama 865 mahasiswa lainnya.
Bupati muda ini mengaku sengaja mengambil jurusan PSDM karena dinilai cukup relevan dengan pekerjaan yang tengah dijalani saat ini, sebagai kepala daerah. Ia berharap ilmu yang diperoleh dapat menjang kinerjanya dalam menentukan arah kebijakan publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu saya pernah DO saat S1 di Unair. Alhamdulillah sekarang bisa selesai S2 di Unair dengan lancar, semoga ada manfaatnya untuk masyarakat," kata Mochamad Nur Arifin, Sabtu (12/8/2023).
Dalam tesisnya, Bupati Arifin mengangkat judul 'Pemikiran Bung Karno dalam Buku Sarinah dan Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Trenggalek'. Untuk menuntaskan tesis tersebut, ia membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Arifin mengaku dalam proses observasi hingga penyusunan naskah akademis, ia juga mencari berbagai literatur pendukung.
Menurutnya karya Presiden Republik Indonesia pertama tersebut menarik untuk diteliti, karena mengandung banyak pelajaran pemikiran tentang perempuan dan pengarusutamaan gender.
"Yang bicara tentang pemberdayaan perempuan dan responsif terhadap gender itu masih jarang. Padahal program untuk kaum perempuan cukup penting," ujarnya.
Bahkan, pemberdayaan perempuan itu, kini menjadi salah satu fokus utama bagi pemerintahannya di Trenggalek. Pihaknya meyakini perempuan berdaya akan mampu mengangkat perekonomian keluarga.
"Tentunya sejalan dengan cita cita pemerintahan Presiden Joko Widodo yang ingin menekan angka kemiskinan ekstrem serta mengatasi masalah stunting di tanah air," ujarnya.
Dari sisi pengarusutamaan gender, ia menyimpulkan pentingnya mendorong perempuan dan kelompok rentan menjadi berdaya. Kemandirian ekonomi tersebut secara otomatis akan mengoptimalkan pengentasan kemiskinan ekstrem dan stunting.
"Karena 40 persen angka kemiskinan ekstrem di Trenggalek menyasar perempuan dan kelompok rentan," imbuhnya.
Pihaknya mengaku akan terus menggelorakan spirit Bung Karno dalam menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Trenggalek, terutama dalam pemberdayaan perempuan.
Di sisi lain, Bupati Mochamad Nur Arifin, menyebut tuntasnya pendidikan S2 tersebut tidak terlepas dari dorongan dari istrinya Novita Hardini. "Saya juga banyak diskusi dengan istri saya," jelasnya.
(ncm/ega)