Kurangi Polusi Udara, DLH Tangsel Minta Warga Tak Bakar Sampah

Kurangi Polusi Udara, DLH Tangsel Minta Warga Tak Bakar Sampah

Adrial Akbar - detikNews
Jumat, 11 Agu 2023 18:36 WIB
Selokan di depan kantor Kelurahan Pondok Aren, Tangsel, jauh dari kata asri. Di sini, justru tumpukan sampah menghiasi selokan tersebut.
Ilustrasi (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangerang Selatan (Tangsel) menyoroti banyaknya masyarakat yang masih membakar sampah pada musim kemarau ini. DLH Tangsel menyebut pembakaran sampah itu dapat menyebabkan bertambahnya polusi udara.

"Jadi, kalau kita memang lewat di daerah, sekarang kan sedang El Nino, kemarau melanda, debu beterbangan, di pinggir jalan, pasir beterbangan, ada yang orang bakar sampah kami awasi juga satu-dua, ada yang lolos bakar sampah," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman ketika dihubungi, Jumat (11/8/2023).

Wahyunoto mengatakan, pada saat musim kemarau seperti sekarang, masyarakat lebih sering membakar sampah. Untuk itu, pihaknya melakukan pengawasan agar warga tidak membakar sampah sembarangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian kemarau ini orang lebih mudah ngebakar-bakar sampah, kemarin juga kita selalu pengawasan," ujarnya.

Jika menemukan masyarakat yang masih membakar sampah, DLH Tangsel akan memberikan peringatan tegas. Larangan juga telah disampaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel melalui surat edaran.

ADVERTISEMENT

"Melakukan tindakan-tindakan peringatan tegas kepada masyarakat yang membakar sampah. Itu sudah berikan imbauan dan ada surat edaran dari Wali Kota agar tidak membakar sampah," tuturnya.

Warga juga diminta mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Hal itu untuk mencegah bertambahnya partikel buruk di udara.

"Warga masyarakat juga diimbau mengurangi kendaraan transportasi pribadi yang mengeluarkan gas buang kontribusi terhadap menambah banyak kandungan partikel buruk," ungkapnya.

DLH Sebut Kualitas Udara Tangsel Aman

Wahyunoto sebelumnya juga membantah data sejumlah situs pemantau kualitas udara yang menyebutkan kualitas udara di Tangsel berbahaya untuk dihirup. Sejauh ini, kualitas udara di Tangsel layak dihirup.

"Sampai data yang kemarin keadaannya (kualitas udara) sedang. Sangat layak untuk makhluk hidup, manusia, hewan, tumbuhan-tumbuhan dan lain-lain. Jadi ya kita sehari-hari kita rasakan," ujar Wahyunoto.

Wahyunoto mengatakan DLH Tangsel punya alat sendiri untuk mengukur kualitas udara di Tangsel. Dari alat ukur itu, kualitas udara di Tangsel layak dihirup.

"Alhamdulillah (kualitas udara) aman. Tapi kalau ukuran partikel udara yang ada di udara, ada dinamikanya, kadang padat, ukuran besar, karena iya kan kita kan lagi kemarau, ya, kemarau panjang," kata dia.

(lir/lir)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads