"Kita akan pantau terus karena sudah masuk ke ranah hukum. Kita hormati proses hukum, pelecehan seksual tidak bisa ditolerir, kita pastikan semua sesuai koridor hukum. Kelanjutan acara sudah selesai dan nanti akan kita evaluasi," kata Sandiaga di Solo Technopark, dilansir detikJateng, Jumat (11/8/2023).
Sandi mengatakan bahwa membangun pariwisata sejak dihantam COVID-19 tidaklah mudah. Ia berharap adanya dugaan pelecehan tersebut tidak berdampak pada promosi pariwisata.
"Kita tentunya pastikan bahwa dampak dan promosi pariwisata dan juga bagaimana ajang yang semakin banyak diselenggarakan ini memastikan kearifan lokal dan memastikan bahwa budaya Indonesia menjunjung tinggi pilar agamis," ungkapnya.
Menurutnya, Indonesia masuk pusat destinasi wisata top of mind. Dia juga meminta masyarakat berhati-hati dalam narasi yang keluar.
"Apalagi Indonesia sekarang menjadi pusat dari destinasi yang ada sebagai top of mind itu Bali, mari kita jaga narasi yang keluar menghadapi jangan sampai kita menghadapi kesulitan. Karena membangun narasi pariwisata hampir 3 tahun. Saya ditugaskan Pak Jokowi 2020 ini tidak ada kunjungan wisatawan kita bangun narasi yang positif," pungkas Sandiaga.
Baca selengkapnya di sini. (mae/idh)