Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan data kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sejak bulan April hingga Juli 2023. Dinkes DKI mengatakan tak ada kenaikan signifikan kasus ISPA selama periode itu.
"Tidak ada kenaikan yang bermakna dan tren masih tetap. Tidak ada kenaikan kasus ISPA yang bermakna sejak bulan April 2023 sampai Juli 2023," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).
Ngabila mengatakan kasus ISPA biasanya meningkat pada September dan mencapai puncak pada Oktober-November. Dia mengatakan ISPA biasanya meningkat ketika masa pancaroba atau perubahan musim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"ISPA dari trennya banyak di musim penghujan sesudah September jelas pengaruh paling kuat adalah kondisi pancaroba atau peralihan cuaca," jelasnya.
"Hanya 0,9 persen warga DKI Jakarta terkena batuk pilek ISPA atau pneumonia setiap bulannya. Rata-rata 100 ribu kasus dari 11 juta penduduk," sambungnya.
Dari data yang dihimpun detikcom, kasus terbanyak ISPA dilaporkan pada Maret 2023 sebanyak 119.734. kasus kemudian sempat mengalami penurunan, hingga Juni kembali meningkat sebanyak 102.475 kasus. Berikut rinciannya:
Januari: 102.609
Februari: 104.638
Maret: 119.734
April: 109.705
Mei: 99.130
Juni: 102.475.