Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengusulkan pembentukan angkatan keempat, yakni angkatan siber. Direktur Eksekutif Indonesian Digital & Cyber Institute, Rhesa Yogaswara, menilai pembentukan pasukan siber menjadi langkah strategis dalam menjaga keamanan nasional.
"Sangatlah penting bagi Republik Indonesia untuk membentuk Pasukan Siber sebagai langkah strategis dalam menjaga keamanan nasional," ujar Rhesa dalam keterangan tertulis, Kamis (10/8/2023).
Resha menilai saat ini ancaman siber menjadi hal yang tidak dapat dipungkiri. Serangan siber juga disebut semakin kompleks.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ancaman siber telah menjadi kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, dengan serangan siber yang semakin kompleks dan merusak. Dalam konteks ini, pembentukan Cyber Force menjadi sebuah keniscayaan untuk melindungi infrastruktur kritis, data sensitif, dan menjaga stabilitas nasional," tuturnya.
"Selain itu, Angkatan Siber akan berkontribusi dalam meningkatkan citra Indonesia di kancah global sebagai negara yang serius dalam menanggulangi ancaman siber," sambungnya.
Selain itu, ia menilai dengan dibentuknya angkatan siber, kerjasama internasional dalam bidang keamanan siber juga dapat terbuka. Indonesia juga dinilai nantinya dapat berkontribusi pada perdamaian siber global.
"Kerja sama internasional di bidang keamanan siber akan menjadi lebih terbuka, memungkinkan pertukaran informasi dan koordinasi yang lebih efektif untuk mengatasi ancaman berskala global. Dengan terbentuknya Pasukan Siber, Indonesia akan lebih aktif terlibat dalam forum-forum internasional yang membahas keamanan siber, sehingga dapat berkontribusi pada stabilitas dan perdamaian siber global," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengusulkan pembentukan Angkatan Siber untuk melengkapi tiga matra TNI di Indonesia. Dia berharap Indonesia memiliki Angkatan Siber seperti Singapura.
"Hari Jumat (11/8), saya diminta bicara tentang kemungkinan Indonesia seperti Singapura punya angkatan siber. Saya harus menawarkan roadmap-nya apakah Indonesia nanti seperti Singapura punya angkatan siber melengkapi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara," ujar Andi dilansir Antara, Selasa (8/8).
Ide ini muncul karena ada kemungkinan Indonesia akan seperti Singapura yang memiliki digital and intelligence service sebagai angkatan keempat. Menurutnya, Singapura membutuhkan Angkatan Siber karena ada perubahan yang sangat signifikan di bidang pertahanan siber.
"Ada kebutuhan mereka untuk menarik talenta digital masuk ke sektor pertahanan siber dan seterusnya," katanya.
(dwia/maa)