Pj Gubernur Papua Tengah mengungkapkan penyebab kematian enam orang Papua Tengah di tengah kondisi yang sedang kekeringan. Sebanyak lima warga meninggal karena memiliki penyakit komplikasi dan satu lainnya karena diare.
"Dari data lapangan di Agandugume ada enam kematian. Yang lima itu karena komplikasi sakit lainnya. Sedangkan yang berhubungan langsung dengan kondisi hari ini (kekeringan) hanya satu orang, karena diare dia mengonsumsi makanan yang sudah membusuk, seperti itu," ungkap Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haruk saat jumpa pers di kantor Kemenko PMK, Rabu (9/8/2023).
Ribka mengatakan data tersebut diambil berdasarkan survei langsung ke lapangan. Survei tersebut dilakukan bersama beberapa dinas terkait yang ada di Papua Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Provinsi Papua Tengah sudah turunkan dinas kesehatan Provinsi Papua Tengah dan Kepala Dinas Sosial Papua Tengah langsung ke area Agandugume. Dan sudah melakukan klarifikasi," kata Ribka.
Sebelumnya, sebanyak 6 warga di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, meninggal dunia gegara kemarau panjang. Musim kemarau yang menyebabkan kekeringan itu juga membuat warga terancam kelaparan.
"Bencana kekeringan telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 6 orang dan kelaparan bagi masyarakat di daerah terdampak," kata Bupati Puncak Willem Wandik dalam keterangannya, Jumat (27/7).
Willem menyebut 5 korban meninggal merupakan orang dewasa dan 1 orang lainnya bayi berusia 6 bulan. Korban berasal dari dua distrik yang terdampak kemarau panjang.