Bertemu Delegasi Timor Leste, Puan Bahas Kerja Sama Perdagangan-Investasi

Bertemu Delegasi Timor Leste, Puan Bahas Kerja Sama Perdagangan-Investasi

Inkana Putri - detikNews
Selasa, 08 Agu 2023 16:52 WIB
DPR
Foto: Dok. DPR
Jakarta -

Ketua DPR RI sekaligus Presiden ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) 2023 Puan Maharani melakukan bilateral meeting dengan Ketua Parlemen Nasional Timor Leste, Maria Fernanda Lay.

Pertemuan ini dilakukan di sela pelaksanaan Sidang Umum AIPA ke-44 di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (8/8). Dalam bilateral meeting ini, keduanya membahas tentang keanggotaan Timor Leste di ASEAN.

"Saya berharap, Timor Leste dapat memenuhi kriteria yang diamanatkan dalam Roadmap Keanggotaan Penuh menjelang pelaksanaan KTT ASEAN pada September 2023 mendatang," kata Puan dalam keterangan tertulis, Selasa (8/8/2023)..

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puan mengatakan Indonesia selalu mendorong negara-negara ASEAN untuk mendukung keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN. Bahkan, DPR juga memberi dorongan untuk mitra-mitra eksternal bagi Timor Leste.

"Saya menanti kerja sama yang lebih intensif antara Indonesia dan Republik Timor Leste pasca keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Pada pertemuan ini, Puan menyinggung soal peningkatan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang, seperti perekonomian, perdagangan dan investasi. Menurutnya, penting bagi Indonesia dan Timor Leste merealisasikan Perjanjian Bilateral di Bidang Investasi (Bilateral Investment Treaty).

"Hal ini akan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan mendorong lebih banyak lagi investasi Indonesia ke Timor Leste," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, total perdagangan bilateral Indonesia-Timor-Leste mencapai USD 302 juta pada 2022 dengan pertumbuhan lebih dari 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan total investasi Indonesia di Timor Leste mencapai USD 818 juta meliputi sektor telekomunikasi, migas, dan perbankan.

Puan mengatakan pertemuan ini juga membahas mengenai negosiasi perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Hingga kini, kedua negara masih menyisakan dua segmen Noel Besi-Citrana dan Bidjael Sunan-Oben yang belum selesai. Puan berharap parlemen kedua negara dapat mendorong pemerintah masing-masing untuk segera menyelesaikan negosiasi tersebut.

"Begitu pula dengan negosiasi batas maritim yang secara resmi dapat kita upayakan pascanegosiasi batas darat," katanya.

Mantan Menko PMK itu menilai Indonesia dan Timor Leste memiliki kurang lebih 268,8 km batas darat yang perlu diatur konektivitasnya. Jika masalah batas negara telah usai, diharapkan hal tersebut dapat meningkatkan kerja sama ekonomi perbatasan yang saling menguntungkan kedua negara.

"Saya berharap, kita dapat merealisasikan kerja sama di kawasan perbatasan melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Perbatasan," ucap Puan.

Soal kerja sama antarparlemen, DPR RI memandang pentingnya peran diplomasi parlemen, baik secara bilateral, regional, maupun tingkat global. Puan menyebut diplomasi parlemen perlu dilakukan untuk memperkuat diplomasi antar-Pemerintah.

Oleh sebab itu, Puan mendorong dibukanya peluang kerja sama dengan Parlemen Timor Leste, melalui program kunjungan antarpimpinan dan anggota parlemen untuk berbagi pengalaman dalam menjalankan fungsinya serta program pertukaran pegawai antar sekretariat parlemen Indonesia dan Timor Leste.

"Kami menaruh harapan, Indonesia dan Timor Leste akan bekerja sama secara lebih erat dalam berbagai forum antar-parlemen seperti Inter-Parliamentary Union (IPU), AIPA, dan juga Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF)," ungkapnya.

Dalam momen ini, Puan menyampaikan selamat atas terselenggaranya pemilu Timor Leste pada Mei 2023 dengan terpilihnya Xanana Gusmao sebagai Perdana Menteri Timor Leste yang baru dan Maria Fernanda Lay sebagai Ketua Parlemen di Timor Leste untuk periode 2023-2028.

"Sebuah kehormatan bagi saya dapat bertemu dengan anda Yang Mulia, dalam pertemuan bilateral antara DPR RI dan Parlemen Nasional Republik Timor-Leste di sela-sela Sidang Umum AIPA ke 44 ini," sebutnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengatakan Delegasi Timor Leste meminta dukungan DPR RI mengenai keanggotan mereka di ASEAN. Saat ini, Timor Leste sudah menjadi anggota ke-11 ASEAN, namun keanggotaannya belum penuh sehingga tidak bisa memberikan suara dalam sidang umum pada forum di ASEAN.

Di Sidang Umum AIPA kali ini, lanjut Charles, Timor Leste hanya menjadi negara observer (pengamat). Sebab, Timor Leste belum resmi masuk sebagai anggota AIPA karena status keanggotaannya yang belum penuh di ASEAN.

"Timor Leste meminta dukungan ke Indonesia soal keanggotaannya di ASEAN. Jadi harapannya nanti bulan September di pertemuan KTT ASEAN bisa ditetapkan menjadi anggota penuh sehingga parlemennya juga bisa masuk ke AIPA," papar Charles.

Ia pun berharap ke depan ada peningkatan kerja sama dalam bidang pendidikan antar Indonesia-Timor Leste. Mengingat, banyak pelajar Timor Leste yang menempuh pendidikan di Indonesia.

"Kesekretariatan Parlemen Timor Leste juga ingin banyak belajar dari kesekretariatan DPR," tutupnya.

Sebagai informasi, pada kegiatan ini, Puan turut didampingi oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSAP) DPR RI dan Anggota Komisi VIII Hasani bin Zuber (Ra Hasani).

Sementara itu delegasi Timor Leste selain Ketua Parlemen Maria Fernanda Lay diisi oleh Wakil Parlemen Nasional Timor Leste Maria Terezinha Viegas, Anggota Parlemen Nasional Timor Leste Maria AngΓͺlica Rangel dan Sancha Margarida Tilman. Hadir pula dalam pertemuan, Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia Agostinho SimΓ£o Barreto.

Halaman 2 dari 2
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads