.webp)
Menjelang peringatan HUT ke-78 RI, Fajar (40), salah satu penjual batang pohon pinang di Manggarai, Jakarta Selatan, mulai menggelar dagangannya. Ia berharap tradisi panjat pohon pinang dapat dipertahankan.
Fajar mengatakan tahun ini ia menjual 70 batang pohon pinang. Jumlah tersebut menurun dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya, ia menjual batang pohon pinang mencapai 300 batang.
"Tahun ini 70 batang aja. Tapi kalau tahun lalu sampai 340. Soalnya banyak yang pesan," ungkap Fajar kepada detikcom di Manggarai, Selasa (8/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fajar beralasan, tahun ini hanya menjual 70 karena gawai yang biasa ia gunakan menjual dan menyimpan nomor pelanggannya rusak sehingga pelanggan sebelumnya tidak bisa memesan kembali kepada Fajar.
"Kemaren kan HP saya sempat rusak. Jadi nomor WA pelanggan yang saya save itu hilang. Saya nggak punya nomor pelanggan saya lagi. Biasanya kan saya suka update di story WA saya, mereka lihat, dan pesan ke saya," jelas Fajar.
Meski begitu, Fajar mengatakan, ia tetap melakukan promosi lewat socmed. Ia juga memiliki 15 pekerja yang membantunya dalam menjual pohon pinang.
"Total sekitar 15 orang lah. Ada yang mengantar, mengangkat, nyerut juga. Kadang anak-anak juga bantu jualin ke TikTok, Facebook juga. Tapi dengan izin saya," imbuhnya.
Pohon pinang yang dijual Fajar berkisar Rp 500 ribu-1 juta. Hal itu berdasarkan panjang dan diameter pohon pinang.
"Tergantung panjang diameternya kisaran Rp 500 ribu-1 juta. Sama mau diambil sendiri atau diantar itu beda lagi harganya. Kita terima jasa penanaman, jasa pengiriman tapi itu kena uang charge sendiri," ungkap Fajar.
Fajar, yang sudah berjualan pohon pinang sejak 2008, tersebut berharap tradisi panjat pohon pinang pada hari kemerdekaan tetap dapat dipertahankan. Selain menguntungkan bagi para penjual pohon pinang, bagi Fajar, permainan panjat pohon pinang memiliki makna kebersamaan yang kuat.
"Harapan saya sih mudah-mudahan naik (penjualannya)," katanya.
"Pohon pinang ini kan kemeriahannya, kebersamaan mempunyai arti yang berbeda. Jadi semua masyarakat bisa berkumpul jadi satu. Lebih terasa-lah dibanding permainan lain," pungkasnya.
(yld/yld)
