Cak Fauzi Targetkan Kabupaten Sumenep Nol Persen Perkawinan Anak

Jihaan Khoirunnissa - detikNews
Selasa, 08 Agu 2023 14:10 WIB
Foto: Pemkab Sumenep-Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Fauzi Wongsojudo
Jakarta -

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo (Cak Fauzi) menyatakan akan serius dalam melindungi masa depan perempuan dan anak. Salah satu upayanya yaitu dengan menekan angka perkawinan anak hingga ke level nol persen.

Menurutnya, masalah perkawinan anak tidak hanya menjadi persoalan di Sumenep, melainkan Madura secara keseluruhan. Karenanya tokoh muda Madura itu mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung pencegahan perkawinan anak.

"Perkawinan anak itu berpotensi tinggi menimbulkan persoalan lain, seperti angka perceraian yang tinggi, risiko stunting, angka kematian ibu dan bayi, juga kesehatan reproduksi," kata Cak Fauzi dalam keterangan tertulis, Selasa (8/8/2023)

Cak Fauzi menekankan pihaknya turut menggandeng USAID ERAT demi menekan angka perkawinan anak. Adapun kerja sama tersebut mencakup pengembangan desa model untuk pencegahan dan penanganan perkawinan anak (Sadel Cepak).

"Insyaallah dengan usaha, juga dukungan dan kerja sama dari seluruh elemen, Sumenep bisa menjadi kabupaten dengan nol persen perkawinan anak," tutur Cak Fauzi.

Perkawinan anak, lanjut dia, dapat mengancam hak-hak dasar anak. Tidak hanya dampak secara fisik dan psikis, tapi juga memperparah angka kemiskinan, stunting, kekerasan terhadap anak, putus sekolah, hingga isu kesejahteraan sosial.

Diketahui saat ini inovasi Sadel Cepak dilaksanakan di tiga desa. Yakni Pamolokan, Karduluk dan Dasuk Laok. Dia berharap kepala desa lainnya bisa ikut meniru dan mengadopsi inovasi tersebut agar tingkat perkawinan anaknya masih tinggi bisa berkurang.

"Kepala desa sebagai garda terdepan pencegahan pernikahan anak harus lebih ketat memberikan izin rekomendasi pengajuan dispensasi bagi warganya. Yang jelas, pencegahannya memerlukan upaya kolaboratif antara pemerintah dan seluruh komponen menuju Kabupaten Sumenep nol persen perkawinan anak," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P2KB) Sumenep Agus Mulyono menambahkan berdasarkan data dispensasi pernikahan setiap tahun angka perkawinan anak masih tergolong tinggi. Pada 2020 jumlahnya mencapai 292, lalu naik menjadi 335 pada 2021 dan tahun 2022 jumlahnya mencapai 315.




(ega/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork