.webp)
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan Presiden Jokowi memberi tugas agar menyiapkan modifikasi cuaca. Tugas itu diberikan sebagai langkah mitigasi dampak El Nino.
"Jadi, kalau dari BRIN, kami memang waktu ratas dengan Bapak Presiden terkait mitigasi dampak El Nino, itu salah satunya mendapat penugasan untuk melakukan modifikasi cuaca," kata Handoko kepada wartawan di gedung BJ Habibie, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (8/8/2023).
Langkah itu, lanjut dia, untuk mempertahankan posisi air di waduk-waduk, sehingga masih terdapat stok air yang tersisa saat kemarau tiba. Dia mengatakan upaya itu juga meminimalkan potensi kebakaran di wilayah rawan kekeringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi baik untuk mengisi waduk dan juga untuk meminimalisir potensi kebakaran. Jadi istilahnya kita basahi dulu sebelum dia kebakar," jelasnya.
Sebagai informasi, bencana kekeringan di Indonesia 2023 melanda beberapa wilayah Tanah Air. Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hal tersebut merupakan salah satu dampak dari fenomena El Nino yang terjadi di Indonesia.
Dikutip dari situs resmi BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. El Nino juga memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
