Permodalan Nasional Madani (PNM) Garut menggelar kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar bersama 1.000 Nasabah PNM Mekaar dari 2 wilayah binaan di Gedung Pendopo Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kegiatan ini juga mengajak kaum ibu untuk mengenal literasi keuangan dan menjauhi bahaya yang diakibatkan oleh narkoba yang dapat menghambat kesejahteraan keluarga.
Maraknya penipuan yang terjadi di sekitar kita, membuat literasi keuangan menjadi salah satu ilmu yang sangat penting untuk terus ditingkatkan. Terutama untuk seluruh nasabah PNM yang setiap harinya bersinggungan dengan kegiatan jual beli dalam usahanya. Dalam hal ini, OJK dan PNM akan terus berkolaborasi untuk membantu masyarakat dalam literasi keuangan.
"Komitmen ini semoga dapat kita jalankan terus dengan 120 kegiatan pendampingan di Garut yang telah dijalani dengan melibatkan 6.905 nasabah. Seperti acara hari ini yang hanya sekelumit pendampingan usaha kami dalam rangka menjaga agar tidak hanya para ibu nasabah saja yang teredukasi soal literasi keuangan, tetapi menjaga keluarganya dari ancaman di lingkungan sekitar yang dapat mengancam generasi bangsa yaitu narkoba," ucap Direktur Bisnis PNM Prasetya Sayekti, dalam keterangan tertulis, Senin (7/3/2023).
Didukung oleh pemerintah setempat, kegiatan ini juga dihadiri oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan.Ia mengimbau agar nasabah selalu taat pada tenggat pinjaman supaya usaha yang dijalani tetap produktif dan sehat. Rudy juga mengutarakan keberadaan PNM di Garut membantu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Garut untuk lebih maju dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Di sisi lain, wabah narkoba juga sudah semakin memprihatinkan bagi anak muda di Indonesia. Hal ini dibenarkan oleh BNN bahwa secara data sudah ada sebanyak 2,3 juta pelajar di Indonesia kehilangan masa depan dikarenakan narkoba.
Diharapkan, kolaborasi BNN dan PNM mampu mengurangi wabah narkoba di Indonesia lewat kegiatan-kegiatan seperti ini. Kegiatan ini juga diharapkan agar bisa bisa dilaksanakan di seluruh wilayah di Indonesia.
Dibalut dengan penyampaian yang asik dan informatif, Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNN Yanri Pratiwi, mengajak para nasabah untuk mulai memahami bahaya narkoba dan cara untuk memeranginya.
"Jangan sampai anak kita di masa depan bertemu dengan penjajah tanpa wajah, yaitu narkoba," tandas Yanri.
Pemaparan tersebut juga ditutup dengan penyuluhan hotline BNN. Para ibu mengeluarkan handphone-nya untuk menyimpan nomor tersebut. Hal ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kesadaran untuk melindungi keluarga agar tetap sejahtera.
Sementara, Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tasikmalaya Gina Giyani, juga memberikan informasi yang tidak kalah menarik akan bahaya penipuan kepada pelaku usaha yang kini sedang marak. Sering ditemui pencairan kredit online berkedok serba instan, tetapi malah berujung merugikan. Pihaknya pun mewanti-wanti masyarakat agar tidak terbuai dengan pendanaan yang belum dipantau OJK.
Tidak hanya sekedar meningkatkan keeratan silaturahmi dengan para nasabah, PNM juga berharap kegiatan ini dapat merangkul agar tetap menjaga nasabah dan keluarganya agar tetap teredukasi dengan kelola finansial yang baik, terhindar dari bahaya kriminal sebagai pengusaha UMKM, dan ancaman narkoba di lingkungan keluarga.
Simak juga 'Wanita Selundupkan Sabu di Popok Anak Saat Kunjungi Suami di Lapas Kendari':
(akn/ega)