Senangnya Sultan Korban Kabel Menjuntai Saat Dijenguk Mahfud di RS Polri

Senangnya Sultan Korban Kabel Menjuntai Saat Dijenguk Mahfud di RS Polri

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 05 Agu 2023 22:38 WIB
Mahfud Md menjenguk Sultan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat (4/8/2023). Mahfud turut bertemu dengan keluarga Sultan yang menunggu di ruang rawat inap.
Foto: Dok. Kemenko Polhukam
Jakarta -

Kondisi pemuda bernama Sultan Rif'at Alfatih (20), korban terjerat kabel menjuntai menyita simpati publik. Sultan kini dirawat di RS Polri atas uluran tangan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Menko Polhukam Mahfud Md lalu menjenguk Sultan di RS Polri pada Jumat (4/8). Dalam pertemuan yang berlangsung hangat ini, Mahfud dan Sultan saling berkomunikasi lewat bantuan pesan teks di handphone.

Kepada Mahfud, Sultan mengaku ingin segera bisa pulih. Mahasiswa Universitas Brawajiya ini ingin bisa segera beraktivitas normal kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari rekaman video yang diterima detikcom, Mahfud tampak duduk di tengah-tengah, antara Sultan dan orang tuanya. Mahfud memegang ponsel hitam lalu membacakan isi percakapan tersebut.

"Dari Sultan begini, 'Harapan saya sebenarnya sederhana Pak, saya ingin cepat sehat kembali, normal seperti semula. Saya sudah nggak mau berlama-lama di kondisi ini lagi Pak. Saya mau kuliah lagi, kembali beraktivitas lagi seperti normal Pak. Saya kangen beraktivitas normal seperti anak kampus pada umumnya'," kata Mahfud membacakan isi teks di ponsel tersebut, Jumat (4/8/2023).

ADVERTISEMENT

Mahfud yakin Sultan bisa segera sembuh setelah menjalani perawatan di RS Polri. Mahfud mengingatkan Sultan untuk terus berdoa dan optimistis sembuh.

"Saya jawab begini, 'Insyaallah kamu bisa sembuh, tinggal waktu dan kesabaran untuk mengikuti prosedur pengobatan dan terapi dari dokter jangan lupa berdoa. Bangunlah optimisme dan harapan bagi orang tuamu bahwa kamu akan sembuh'," ujarnya.

Mahfud lanjut membaca isi percakapan keduanya melalui ponsel. Dia juga yakin beberapa tahun lagi akan melihat Sultan dalam kondisi sehat dan gagah.

"'Beberapa tahun ke depan saya yakin, saya bisa melihatmu sebagai orang sehat, gagah dan hebat, semangat ya Sultan'. Jawaban terakhir dari dia, 'Amin ya Allah terima kasih banyak Pak Mahfud doanya, insyaallah saya usahakan yang terbaik biar bisa sembuh seperti normal lagi. Doa dari bapak dan teman-teman insyaallah jadi energi tambahan biar saya bisa cepat sembuh'," imbuhnya.

Keluarga Ungkap Rasa Bahagia Sultan Usai Dijenguk Mahfud

Keluarga Sultan Rif'at Alfatih berharap Menko Polhukam Mahfud Md membantu mediasi dengan pihak Bali Tower agar permasalahan yang terjadi segera selesai. Ayah korban, Fatih, mengatakan keluarganya tak ingin persoalan yang menyebabkan anaknya tak bisa bicara lagi ini berlarut-larut.

"Ya akhirnya saya sampaikan bahwa keinginan kita adalah situasi ini ingin kita cepat akhiri, minta bantuan ke Pak Mahfud Md untuk bisa memediasi kami dengan pihak Bali Tower, untuk bisa bertemu, kemudian menyelesaikan masalah ini dengan kekeluargaan," kata Fatih di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (5/8/2023).

Fatih mengatakan tak ingin peristiwa yang dialami Sultan dibawa ke jalur hukum karena akan membuat persoalan tambah panjang. Dia menyebut Mahfud telah memerintahkan anak buahnya untuk membantu proses mediasi antara keluarga Sultan dan Bali Tower.

"Tanpa ada aspek hukum yang kita tempuh, seperti itu harapannya dan harapan kita ini diamini Pak Mahfud, minta ke Pak Deputi untuk menindaklanjuti keputusan," ujarnya.

Fatih mengatakan Sultan sangat senang ketika dijenguk oleh Mahfud di RS Polri. Dia mengatakan Mahfud dan Sultan sempat berbincang melalui ketikan di ponsel.

"Pas saya kasih tahu Pak Mahfud mau ke sini, wah udah berbinar-binar banget gitu. Aku juga ngasih kesempatan interaksi berdua dengan anak saya, dia ketik apa maunya kemudian disampaikan ke Pak Mahfud, Pak Mahfud baca untuk semua yang hadir secara keras," ucap Fatih.

"Anak saya ingin sehat, ingin cepat pulih, melanjutkan studinya seperti itu. Pak Mahfud jawabnya nggak pakai suara, Pak Mahfud mengetik juga gitu," sambungnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Sultan Bakal Jalani Operasi

Sultan Rif'at Alfatih akan menjalani operasi penyambungan saluran makan yang rusak akibat terjerat kabel menjuntai di Jakarta Selatan. Sultan kini dirawat di RS Polri.

"Operasi pertama untuk penyelamatan pascatrauma kecelakaan, artinya rekonstruksi penyambungan tenggorokannya. Kan di tenggorokannya mengalami remuk ya, jadi direkonstruksi, ditempelkan lagi satu-satu kayak puzzle seperti itu, kemudian juga menyambung saluran napas," kata ayah Sultan, Fatih, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Fatih mengatakan operasi menyambungkan saluran makan Sultan baru bisa dilakukan setelah operasi pertama selesai. Dia mengatakan Sultan selama saat ini mengalami masalah pada saraf untuk menelan makanan dan pita suara.

"Sementara saluran makan untuk operasi pertama hanya ditempel saja karena kondisi anak saya tidak memungkinkan untuk dioperasi. Baru tahap kedua, operasi itu dibuka lagi, jahitannya dioperasi lagi untuk saluran makannya," ucap dia.

"Sekarang problemnya ke arah saraf-saraf, menelan dan fungsi untuk berbicara karena pita suara itu ada namanya kelumpuhan dari dua sisinya. Makanya ini dokter harus mencari cara bagaimana mereaktifkan lagi, di pita suaranya," sambung Fatih.

Mahfud Minta Penyelesaian Kasus Utamakan Nilai Kemanusiaan

Mahfud Md juga meminta pihak PT Bali Tower selaku pemilik kabel menjuntai di Jakarta Selatan dapat melakukan pendekatan manusiawi terhadap Sultan Rif'at Alfatih. Mahfud menilai pendekatan manusiawi bisa digunakan ketimbang pendekatan hukum.

"Nah untuk PT Bali Tower menurut saya, memang perlu saling pendekatan yang lebih manusiawi, kekeluargaan. Tidak ada lagi bicara formalitas uang, formalitas hukum, keadilan, dan sebagainya," kata Mahfud usai menjenguk Sultan di RS Polri.

"Pihak yang dalam tanda petik bertanggung jawab, Bali Tower, itu supaya melakukan pendekatan yang lebih Indonesiawi dan manusiawi. Tidak terlalu formalistik semata, lalu bicara lewat pengacara dengan sangat defensif dan sebagainya. Selesaikan baik-baik, insyaallah saya optimis," tambah Mahfud.

Mahfud berharap segala persoalan bisa diselesaikan secara baik-baik. Kata Mahfud, tidak perlu saling menyalahkan karena sudah jelas ada fakta korban.

"Tapi bagi yang bersangkutan (Bali Tower), bagi keluarga, yang saya dengar tadi, bagaimana kalau ini berbicara dengan baik sebagai sesama manusia, sebagai sesama warga negara, selesaikan baik-baik," papar Mahfud.

"Tidak lalu menyalahkan, lapor misalnya ke polisi. Selama ini kan dirawat sehingga nggak sempat lapor. Tapi bahwa fakta itu ada. Oleh sebab itu, pendekatan kemanusiaan dan rasa solider sebagai sesama warga negara, itu aja hemat saya," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(ygs/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads