Berkarya Kritik Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi: Julid Tak Mendasar

Berkarya Kritik Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi: Julid Tak Mendasar

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 04 Agu 2023 01:57 WIB
Sekjen Partai Berkarya Fauzan Rachmansyah
Foto: Sekjen Partai Berkarya Fauzan Rachmansyah (dok. istimewa)
Jakarta -

Sekjen Partai Berkarya Fauzan Rachmansyah ikut menyoroti pernyataan Rocky Gerung yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Fauzan pernyataan Rocky merupakan hal yang buruk dan tidak baik untuk masyarakat.

"Itu bukan kritik, tapi pertunjukan ketidak beradaban. Contoh yang tidak baik untuk masyarakat," kata Fauzan kepada wartawan, Kamis (3/8/2023).

Fauzan menilai pernyataan Rocky Gerung bukan sebuah kritik, melainkan sebuah kalimat yang melanggar hukum. Fauzan menilai hal tersebut dapat masuk pada ranah pidana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang dikatakan Rocky Gerung juga bukan kritik, tapi julid yang tidak berdasar, dan kalau melanggar hukum ya seharusnya diproses oleh Polri untuk masuk dalam ranah pidana," ujar Fauzan.

Fauzan menyebut sebagai akademisi seharusnya Rocky Gerung lebih paham dalam memilih kata. Sehingga tidak menimbulkan multi tafsir di masyarakat, khususnya para relawan Jokowi.

ADVERTISEMENT

"Seharusnya dia itu lebih paham cara pilih kata-kata dan cara-cara yang bagus untuk kritik. Presiden selama ini tidak anti kritik, bahkan pada saat ada demo 212 juga beliau hadir dan mendengar," tuturnya.

Diketahui sebelumnya, pernyataan Rocky Gerung ini diunggah di kanal YouTube milik Refly Harun.

Video tersebut memuat orasi atau pidato Rocky yang dinilai menghina Jokowi. Video tersebut memaut logo SPSI atau Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Potongan video itu viral di media sosial. Begini cuplikan kalimat Rocky yang viral lewat potongan video yang beredar di media sosial, kata-kata kasar kami sensor:

Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Dia mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak mikirin nasib kita.

Itu b*** yang t**. Kalau dia b*** pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b*** t** itu sekaligus b*** yang pengecut. Ajaib, b*** tapi pengecut.

Alasan Rocky Gerung Pakai Kata Bajingan

Rocky menjelaskan alasannya menyampaikan kritik dengan kata bajingan. Dia mengungkap kata bajingan ini justru memiliki arti keakraban.

"Jadi kata bajingan itu kalau dimasukkan di dalam etnolinguistik, itu istilah yang bagus sebetulnya, istilah yang memperlihatkan ada keakraban. Makanya saya ucapkan saja, 'memang bajingan itu Presiden Jokowi'. Kan itu di dalam dalil itu suasananya berdebat politik, bukan saya menghina dia sebagai kepala keluarga, sering saya ucapin kok di publik," kata Rocky di video akun YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (2/8).

Bahkan, katanya, kata 'bajingan' itu merupakan akronim Jawa dari bagusing jiwo angen-angening pangeran. Dia juga menyebut 'bajingan' itu berarti orang yang dicintai Tuhan.

"Bajingan artinya orang yang dicintai Tuhan, itu namanya bajingan. Bajingan artinya orang yang dicintai Tuhan, itu namanya bajingan," katanya.

"Saya memakai istilah itu sebagai istilah yang biasa di dalam perdebatan politik, karena standar saja kan, bajingan. Yang kita persoalkan adalah hak orang untuk mengucapkan sesuatu, kenapa dihalangin gitu. Saya berhak mengajukan pandangan politik saya seperti saya menghormati hak para pemuji dan pemuja Jokowi," tambahnya.

Lebih lanjut dia mengatakan tak menyerang Jokowi secara pribadi. Bahkan dia heran jika para relawan Jokowi yang malah melaporkannya ke polisi, sementara Jokowi tidak.

"Saya menghormati Pak Jokowi, dia baik sebagai kepala keluarga, tapi dia buruk sebagai kepala negara. Itu faktanya kan. Jadi orang mesti tahu bahwa saya mendeskripsikan keadaan bahkan mendeskripsikan keadaan psikologi Presiden Jokowi. Saya nggak mendeskripsikan personelnya atau personanya, kan nggak, di mana-mana saya ucapkan itu," ujarnya.

"Nah sekarang saya dilaporkan, siapa yang laporin? Pak Jokowi? Pasti Pak Jokowi nggak akan laporin, karena Pak Jokowi tahu ini bukan delik aduan, ini mungkin Jokowi mengerti, ini relawannya ngapain sih laporin, dia aja nggak laporin kok," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(dwia/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads