Pasien Miskin Meninggal Usai Diduga Ditolak RSUD, Gubernur Jambi Berang

Pasien Miskin Meninggal Usai Diduga Ditolak RSUD, Gubernur Jambi Berang

Ferdi Almunanda - detikNews
Kamis, 03 Agu 2023 13:13 WIB
Gubernur Jambi, Al Haris ketika mendatangi IGD di RSUD Jambi. Istimewa
Gubernur Al Haris ketika mendatangi IGD di RSUD Jambi. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Guntur Siahaan, seorang pasien dari keluarga miskin, meninggal dunia setelah diduga ditolak berobat di RSUD Raden Mattaher Jambi. Gubernur Jambi Al Haris menyesalkan penolakan pasien itu.

Pihak keluarga pasien mengadu ke anggota DPRD Jambi atas kejadian itu. Wiwik, menantu pasien tersebut, menerangkan awal mertuanya ditolak di RSUD di Jambi.

"Kemarin malam Senin mertua saya merasa sakit yang luar biasa di perut karena habis operasi. Waktu itu datang sekitar jam 11 malam dan menjalani perawatan di IGD sekitar 2 jam kemudian disuruh pulang karena tidak bawa SKTM dan harus bayar biaya perawatan di IGD," kata Wiwik, seperti dikutip detikSumbagsel, Rabu (2/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wiwik menerangkan mertuanya sempat menjalani operasi pada 16 Juli 2023 dan keluar dari rumah sakit pada 26 Juli 2023. Empat hari setelah pulang dari rumah sakit, mertuanya kembali mengalami sakit dan dibawa ke rumah sakit.

Saat itu mertua Wiwik sempat ditangani di ruang IGD. Namun, karena tidak membawa surat keterangan tidak mampu (SKTM), mertua Wiwik justru diminta pulang untuk membawa SKTM.

ADVERTISEMENT

"Sementara untuk membuat SKTM itu harus pulang ke kampung dulu di Sarolangun dan SKTM tersebut lagi diurus sama keluarga di Sarolangun. Sementara mertua saya sekarang posisi di Jambi di tempat kami. Alhasil, karena disuruh pulang, nyawa mertua saya tidak tertolong lagi," ujar Wiwik.

Wiwik juga mengatakan alasan petugas di RSUD, pasien harus membawa SKTM dan mempunyai BPJS, baru bisa dibawa kembali ke RS untuk diberi perawatan.

"Alasan petugas IGD waktu itu penuh, dan pasien harus pulang, boleh kembali kalau sudah punya BPJS atau mengurus SKTM lagi," terang dia.

Gubernur Jambi Al Haris menyesalkan peristiwa itu. Al Haris langsung turun ke rumah sakit pemerintah itu untuk mengetahui kejadian sebenarnya.

"Tadi salah satu anggota Dewan menyampaikan ke saya kalau ada warga pascaoperasi di sini, lalu pulang dan di rumah kambuh lagi, lalu ke rumah sakit lagi, sampai di sini (RSUD Raden Mattaher) dirawat sebentar, lalu disuruh pulang. Alasannya penuh," kata Al Haris setelah mendatangi pihak RSUD Jambi.

Al Haris mengatakan kejadian seperti itu sangat mengecewakan. Karena apa pun kondisi pasien yang datang ke RSUD Raden Mattaher harus mendapatkan perawatan.

"Intinya, tidak ada rumah sakit kita menolak pasien, kecuali pasien itu yang minta pulang dengan surat pernyataan, silakan saja. Tugas dari kita pemerintah, rumah sakit umum melayani seluruh warga Jambi dari mana pun," ujar Al Haris.

"Kita sangat menyesali, yang tidak enak itu kan ketika disuruh pulang tidak dirawat lagi pascaoperasi lalu meninggal. Kronologinya itu yang pemerintah merasa kurang enak. Kita merasa tidak maksimal dengan masyarakat," katanya.

Baca selengkapnya di sini.

Tonton juga Video: Dokter Ungkap Kondisi Pria Berbobot 200 Kg di Tangerang Saat Dievakuasi

[Gambas:Video 20detik]




(idn/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads