Sultan Tulis Surat untuk Jokowi, Curhat Tak Bisa Bicara Usai Terjerat Kabel

Sultan Tulis Surat untuk Jokowi, Curhat Tak Bisa Bicara Usai Terjerat Kabel

Wildan Noviansah - detikNews
Rabu, 02 Agu 2023 18:58 WIB
Sultan Rifat Alfatih (20), mahasiswa Universitas Brawijaya korban terjerat kabel menjuntai di Jaksel.
Sultan Rif'at Alfatih (20), mahasiswa Universitas Brawijaya korban terjerat kabel menjuntai di Jaksel, menyurati Presiden Joko Widodo. (dok. Istimewa)
Jakarta -

Sultan Rif'at Alfatih (20) harus menanggung pilu setelah lehernya terjerat kabel menjuntai yang berujung dirinya tak bisa bicara. Sultan pun menulis surat untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam surat tersebut, Sultan mencurahkan isi hatinya harus menahan sakit hari demi hari setelah kecelakaan menimpanya pada 5 Januari 2023. Selain ke Jokowi, surat itu ditujukan kepada Menkopolhukam Mahfud Md.

Dari foto yang diterima detikcom, Rabu (2/8/2023), Sultan mengungkapkan kondisinya saat ini dalam surat tersebut. Untuk makan dan minum saja, Sultan harus mengandalkan selang yang dipasang melalui hidungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sultan Rif'at Alfatih (20), mahasiswa Universitas Brawijaya korban terjerat kabel menjuntai di Jaksel.Foto: Isi surat Sultan Rif'at Alfatih (20), mahasiswa Universitas Brawijaya korban terjerat kabel menjuntai di Jaksel yang ditujukan ke Presiden Jokowi dan Menkopolhukam Mahfud Md. (dok. Istimewa)

"Area tenggorokan saya mengalami kerusakan parah yang mengakibatkan rusaknya saluran makan dan saluran pernafasan saya. Akibatnya, menelan air ludah pun saya tidak bisa lakukan, sehingga setiap 2 menit sekali saya harus mengeluarkan air liur saya dan setiap kali saya ingin tidur saya harus menyedot air liur beserta lendir yang masuk ke saluran pernafasan saya dengan menggunakan mesin sedot," kata Sultan dalam surat tersebut.

Sultan mengaku sudah tidak kuat lagi dengan kondisinya saat ini. Sultan saat ini masih menjalani pengobatan agar bisa kembali normal seperti sedia kala.

ADVERTISEMENT

Sultan meminta keadilan atas kecelakaan yang menimpanya. Mahasiswa semester VII Universitas Brawijaya (UB) ini meminta pihak perusahaan bertanggung jawab atas penderitaan yang ia alami.

"Saya ingin pihak yang bersangkutan segera bertanggung jawab atas kelalaian yang sudah dilakukan sehingga membuat saya seperti ini kondisinya. Saya ingin secepatnya kasus ini diakhiri dengan mendapatkan keadilan seadil-adilnya bagi saya dan keluarga agar kami tidak menjadi konsumsi publik lagi," kata dia.

"Saya ingin pihak yang bersangkutan melihat data dan fakta yang terjadi sebenarnya seperti apa agar proses decision making, negosiasi dengan keluarga saya bisa berjalan dengan objektif, adil, dan tidak merugikan saya dan keluarga saya," imbuhnya.

Sultan Rif'at Alfatih (20), mahasiswa Universitas Brawijaya korban terjerat kabel menjuntai di Jaksel.Foto: Isi surat Sultan Rif'at Alfatih (20), mahasiswa Universitas Brawijaya korban terjerat kabel menjuntai di Jaksel yang ditujukan ke Presiden Jokowi dan Menkopolhukam Mahfud Md. (dok. Istimewa)

Simak isi surat Sultan Rif'at Alfatih untuk Jokowi di halaman selanjutnya....

Saksikan Video 'Keluarga Remaja Korban Jeratan Kabel Fiber Datangi Polda Metro Jaya':

[Gambas:Video 20detik]



Terpisah, ayah Sultan, Fatih, mengatakan rencananya surat tersebut akan dikirimkan langsung ke Kementerian Sekretariat Negara agar bisa langsung dibaca Presiden Jokowi.

"Bismillah, akan saya kirim," kata Fatih saat dihubungi.

Berikut isi surat Sultan untuk Presiden Jokowi dan Menkopolukam Mahfud Md selengkapnya:

Assalamualaikum WR WB

Kepada YTH
Bapak Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia
Bapak Mahfud MD selaku Menko Polhukam RI

Selamat siang nama saya Sultan Rif'at Alfatih. Saya adalah mahasiswa Fisip Universitas Brawijaya, Malang. Usia saya saat ini 20 tahun.

Kondisi saya saat ini sedang tidak baik-baik saja. Saya adalah korban kecelakaan akibat kabel fiber optic yang menjuntai yang berlokasi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan pada tanggal 5 Januari 2023.

Atas akibat dari kecelakaan tersebut, saya sampai saat ini makan dan minum melalui selang NGT Silikon yang dimasukkan ke dalam hidung saya yang setiap bulan sekali harus saya ganti. Area tenggorokan saya mengalami kerusakan parah yang mengakibatkan rusaknya saluran makan dan saluran pernafasan saya. Akibatnya, menelan air ludah pun saya tidak bisa lakukan, sehingga setiap 2 menit sekali saya harus mengeluarkan air liur saya dan setiap kali saya ingin tidur saya harus menyedot air liur beserta lendir yang masuk ke saluran pernafasan saya dengan menggunakan mesin sedot.

Kepada pak Jokowi dan pak Mahfud MD, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kepada bapak-bapak sekalian. Saya ingin cepat sembuh, dan diobati secepatnya, karena saya sendiri sudah tidak kuat berlama-lama lagi di kondisi seperti ini. Karena saya sudah ingin kembali produktif, kembali kuliah dan bisa melanjutkan aktivitas saya layaknya manusia normal.

Saya ingin pihak yang bersangkutan segera bertanggungjawab atas kelalaian yang sudah dilakukan sehingga membuat saya seperti ini kondisinya.

Saya ingin secepatnya kasus ini diakhiri dengan mendapatkan keadilan seadil-adilnya bagi saya dan keluarga agar kami tidak menjadi konsumsi publik lagi. Saya ingin pihak yang bersangkutan melihat data dan fakta yang terjadi sebenarnya seperti apa agar proses Decision Making, negosiasi dengan keluarga saya bisa berjalan dengan objektif, adil, dan tidak merugikan saya dan keluarga saya.

Dengan surat ini saya buat dengan sejujur-jujurnya. Harapan saya adalah dengan adanya surat ini dapat dibaca dan menjadi perhatian bagi pak Jokowi dan pak Mahfud MD.

Bintaro, 2 Agustus 2023

Ttd

Sultan Rif'at Alfatih

Sultan Rif'at Alfatih (20), mahasiswa Universitas Brawijaya korban terjerat kabel menjuntai di Jaksel.Foto: Isi surat Sultan Rif'at Alfatih (20), mahasiswa Universitas Brawijaya korban terjerat kabel menjuntai di Jaksel yang ditujukan ke Presiden Jokowi dan Menkopolhukam Mahfud Md. (dok. Istimewa)
Halaman 2 dari 2
(wnv/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads