Fenomena aspal meledak terjadi di Pasar Kembang Surabaya, Jawa Timur. Kejadian itu menghebohkan warga yang melintas di jalan tersebut. Setelah dilakukan penanganan, kini aspal tersebut sudah rata dengan tanah.
Beruntungnya, tidak ada korban dalam peristiwa aspal meledak tersebut. Lalu, apa penyebab kejadian tersebut? Berikut informasi selengkapnya.
Awal Mula Aspal di Pasar Kembang Surabaya Meledak
Dikutip dari detikJatim, aspal di Jalan Pasar Kembang Surabaya, Jawa Timur tiba-tiba meletek dan meledak hingga membentuk gunungan setinggi hampir satu meter. Salah seorang saksi menyebut, sudah ada tanda-tanda aspal itu akan pecah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya sejak kemarin (Senin, 1/8) ada tanda-tanda aspal mulai retak-retak sekitar jam 4 sore," kata Muhammad Jayon, salah satu penjaga toko di depan lokasi aspal, Selasa (1/8/2023).
Jayon mengatakan bahwa banyak pedagang di sekitar lokasi itu juga sudah melihat aspal di lokasi itu mulai retak-retak. Hingga akhirnya, aspal itu pecah dan menyembul menjadi gunungan.
"Tadi kejadian jam 5 pagi. (Sudah) banyak orang jualan. Saya tahunya waktu akan buka toko. Mumbul seperti gunung, sekitar satu meter," kata Jayon.
![]() |
Alat Berat Diterjunkan ke Lokasi
Sejumlah petugas gabungan mendatangi lokasi aspal meledak di Jalan Pasar Kembang Surabaya dengan alat berat backhoe. Mereka melakukan penanganan dan perbaikan jalan yang pecah tersebut.
Lokasi aspal yang pecah itu tepat di depan Toko Lancar, toko penjual spons untuk jok kendaraan yang ada di Jalan Pasar Kembang. Pada saat aspal itu pecah, cukup banyak pedagang yang menyaksikannya.
Penyebab Kejadian
Tidak jauh dari lokasi aspal yang meletek di Jalan Pasar Kembang Surabaya, sedang ada proyek pengerjaan pipa PDAM. Ternyata, aspal itu pecah dan menyembul membentuk gunungan akibat proyek pengerjaan pipa PDAM.
Manajer Proyek Perpipaan PDAM Surya Sembada Surabaya Louis Andilun Gatun menduga penyebab aspal naik tersebut akibat ada rongga di bawah tanah.
"Karena ada rongga. Karena kontur tanah kita tidak tahu karateristiknya. Dari awal memang proses penarikan (pipa) cukup berat," ujar Louis.
Louis mengatakan pipa yang akan dipasang oleh PDAM di dekat lokasi aspal meletek itu berdiameter 600 milimeter. Sementara itu, diameter di bawah sekitar 900 centimeter.
"Jadi kami lakukan penambahan chemical supaya lubang terbentuk sempurna, sampai keluar air tapi kecil," katanya.
Baca berita di halaman selanjutnya soal penyebab aspal meledak di Pasar Kembang Surabaya.
Sementara itu, menurut Direktur Operasi PDAM Surya Sembada Nanang Widyatmoko, aspal itu pecah saat pemasangan pipa. Alasannya karena pemasangan pipa dilakukan tanpa menggali tanah, tetapi menggunakan sistem pengeboran.
"Setelah dibor, hari ini waktunya tarik pipa. Saat pipa ditarik ada tekanan dari lumpur bawah ke atas," ujarnya.
Dia menduga bahwa tanah di bawah aspal itu tidak kuat menahan tekanan saat dilakukan penarikan pipa. Sehingga, aspal pada jalan jadi terangkat.
"Kebetulan kok ada bagian jalan yang nggak kuat menahan. Sehingga aspalnya terangkat. Akibat penarikan itu, jadi aspal terangkat," kata Nanang.
Aspal Sudah Rata dengan Tanah
Aspal di Jalan Pasar Kembang Surabaya meletek dan menyembul membentuk gunungan setinggi 1 meter. Setelah ditangani, gunungan aspal itu sudah rata dengan tanah.
Aspal yang semula membentuk gunungan itu telah dibongkar dengan alat berat jenis backhoe. Kini, hanya tersisa tanah bekas gunungan aspal tersebut.
"Pengangkatan aspal sudah kami lakukan dan sudah kami bersihkan," ujar Direktur Operasi PDAM Surya Sembada Nanang Widyatmoko, Selasa (1/8/2023).
Nanang menjelaskan, sesuai dengan perintah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, PDAM Surya Sembada selaku pelaksana proyek perpipaan akan segera membereskan aspal tersebut.
Setelah aspal dibersihkan, bekas gundukan itu akan digali lagi dan ditambal dengan tanah supaya jalan menjadi kuat kembali, dan setelahnya diaspal.
"Setelah ini digali dan diperkuat lagi jalannya, baru terakhir nanti diaspal lagi," kata Nanang.