Panglima TNI Ungkap Kendala Kirim Bantuan Atasi Kekeringan Papua Tengah

Panglima TNI Ungkap Kendala Kirim Bantuan Atasi Kekeringan Papua Tengah

Brigitta Belia - detikNews
Rabu, 02 Agu 2023 17:17 WIB
Jakarta -

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan kendala distribusi bantuan kepada warga di wilayah yang mengalami kekeringan di Papua Tengah. Dia mengatakan cuaca menjadi kendala dalam distribusi bantuan ke warga.

"Tidak ada (gangguan keamanan). Jadi, saya pastikan untuk kendala dari KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata), KST (Kelompok Separatis Teroris), tidak ada. Jadi, memang saat ini kendalanya hanya cuaca saja," kata Yudo usai rapat bersama Wapres Ma'ruf Amin di Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).

Yudo mengatakan distribusi bantuan hanya bisa dilakukan melalui jalur udara. Yudo menyebut bantuan tak bisa dikirim saat cuaca buruk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang distribusinya tidak bisa langsung ke sana karena tidak ada jalan darat. Jalan satu-satunya hanya melalui udara dan angkutan udara harus menunggu cuaca. Ketika cuaca bagus, langsung terbang ke sana untuk nge-drop," ujarnya.

"Kan ada pasukan di sana. Saya pastikan pasukan kami di sana menjaga, karena ini adalah bantuan kemanusiaan. Jadi, harus semua sepakat mendahulukan. Ada satu pleton dan dari Polri ada di sana juga," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Yudo mengatakan ada sekitar 50 orang prajurit TNI yang disiapkan untuk menjaga bandara maupun jalan menuju Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi. Hingga saat ini, kata Yudo, belum ada laporan gangguan keamanan dalam penyaluran bantuan tersebut.

"Saya sampai sekarang tidak mendengar itu dan nyatanya bahan pangan kita yang kami kirim sudah terdistribusi dan sampai di sana dan sampai sekarang tidak ada gangguan tembakan dari KKB," tuturnya.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kekeringan di dua distrik tersebut berdampak kepada 7.000 orang, yaitu sekitar 4.500 orang di Distrik Agandugume dan 2.500 orang di Distrik Lambewi. Yudo mengatakan pihaknya mengupayakan agar bantuan ke warga bisa terus mengalir.

"Jadi, kami terus dukung untuk pendistribusian bantuan, kan mengalir terus, ya, bantuan. Tentunya kami akan siapkan alutsista helikopter untuk bisa mendistribusikan bantuan makanan ke sana," kata Yudo.

"Cadangan beras Pemerintah yang ada di Papua total di gudang ada 3.800 ton dan dalam perjalanan 7.000 ton. Sehingga, siap di sana 12.000 (ton). Khusus di Timika, karena kami melayani (Kabupaten) Puncak dari gudang Timika, stok di sana 540 ton. Salah satu kewenangan tanggap darurat Bupati Puncak mengajukan itu 50 ton ke Bulog dari gudang Timika dan sudah kami angkut 1,3 ton dan terus berangsur-angsur ke lokasi," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menepis kabar ada enam warga Papua meninggal karena kelaparan. Dia mengatakan penyebab meninggalnya warga adalah bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Ma'ruf meminta TNI-Polri dan BNPN mengantisipasi kejadian yang sama terulang.

"Sudah terjadi kekeringan di sana dan cuaca ekstrem, dan yang meninggal itu bukan karena kelaparan," kata Ma'ruf kepada wartawan di Rumah Dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat (Jakpus), pada Rabu (2/8).

"Tetapi karena diare dan karena cuaca," imbuh dia.

(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads