Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan pihaknya yang terdiri dari jajaran TNI-Polri dan BNPB membahas koordinasi untuk menangani kasus kekeringan dan kelaparan yang terjadi di Papua Tengah. Pihaknya juga akan menambah masa tanggap darurat menjadi dua minggu.
"Pertemuan hari ini untuk mengevaluasi keadaan di Papua Tengah, di daerah Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi. Seperti diketahui bahwa sudah terjadi kekeringan di sana dan cuaca ekstrem dan yang meninggal itu bukan karena kelaparan, tetapi karena diare dan karena cuaca," kata Ma'ruf Amin kepada wartawan di Rumah Dinas Wapres, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).
"Mengenai bantuan pertama sekarang ada tanggap masa darurat yang ditetapkan satu minggu, kami sepakat ini akan ditambah, kami sepakat ditambah menjadi 2 minggu. Itu yang pertama nanti kami evaluasi lagi," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf menjelaskan pihaknya sudah mengirim logistik ke daerah Papua Tengah. Namun banyak kendala, seperti cuaca yang harus dihadapi dalam perjalanan.
"Secara umum sekarang sudah dilakukan pengiriman (bantuan) ke sana dan sudah sampai, tetapi memang ada masalah yang dihadapi. Pertama, soal kendala cuaca ini sebenarnya semua logistik sudah tersedia (untuk dikirimkan) tetapi ada masalah cuaca dan kedua itu distribusi dari tempat pengiriman pertama ke daerah-daerah itu tidak ada akses, sehingga harus dipanggul ya? Dipanggul ya? Jadi itu persoalan," ujarnya.
Selanjutnya mengenai kesehatan penduduk Papua Tengah, Ma'ruf mengatakan pihaknya akan mengantisipasi kelompok rentan dan anak-anak. Saat ini pun baru ada satu daerah yang diantisipasi oleh pemerintah.
"Kedua, soal kesehatan nanti kesehatan supaya untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan pertama untuk kelompok rentan, orang tua, dan anak-anak serta kami mengantisipasi sampai hari ini baru satu daerah yang kami antisipasi, tetapi saya juga minta antisipasi daerah-daerah lain. Sehingga apabila terjadi (kejadian serupa) kami sudah siap. Saya kira itu dari saya," tuturnya.
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono pun memastikan pasukannya siap mengantar bantuan logistik ke Papua Tengah. Pihaknya pun memastikan siap akan menghadapi KKB jika ada gangguan dalam pengiriman.
"Nggak ada kendala, jadi saya pastikan untuk kendala dari KKB nggak ada. Jadi memang saat ini kendalanya hanya cuma cuaca saja," ujar Panglima Yudo.
"Kan ada pasukan di sana. saya pastikan pasukan kita di sana jaga karena ini adalah bantuan kemanusiaan, jadi harus semua sepakat mendahulukan," imbuhnya.
(maa/maa)