GMNI: Pernyataan Rocky Gerung Sarat Language Games, Jangan Terjebak!

Suara Mahasiswa

GMNI: Pernyataan Rocky Gerung Sarat Language Games, Jangan Terjebak!

Danu Damarjati - detikNews
Selasa, 01 Agu 2023 18:29 WIB
Ketua Umum DPP GMNI, Arjuna Putra Aldino (Dok GMNI)
Ketua Umum DPP GMNI, Arjuna Putra Aldino (Dok. GMNI)
Jakarta -

Pernyataan Rocky Gerung dinilai menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) berpendapat pernyataan Rocky perlu disikapi dengan hati-hati agar tidak terjebak dengan permainan yang berujung menjadikan Rocky sebagai semacam martir demokrasi versi dia sendiri.

"Jangan sampai kita terpancing karena pernyataan Rocky Gerung seringkali sarat dengan language games dan politik bahasa yang memang bertujuan mendelegitimasi kebijakan pemerintah," kata Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino dalam keterangan tertulis, Selasa (1/8/2023).

Terlepas dari pernyataan Arjuna yang spesifik di atas, istilah 'language games' atau 'permainan bahasa' atau 'Sprachspiel' populer sebagai konsep yang diajukan filsuf Ludwig Wittgenstein, merujuk pada pemahaman bahasa digunakan dalam pelbagai bidang kehidupan dengan aturan yang berbeda pada tiap bidang, bak permainan satu berbeda aturan dengan permainan lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arjuna dari GMNI berpandangan pernyataan Rocky mengandung permainannya sendiri dan berpotensi menjebak orang yang tidak mengerti dengan permainannya.

"Dalam sejarah gerakan perlawanan sosial pasti ditemukan peristiwa monumental yang menjadi martir yang dapat memicu gerakan yang lebih besar. Jangan sampai kita terjebak dan secara tak sadar berkontribusi menciptakan peristiwa monumental itu," tambah Arjuna.

ADVERTISEMENT

Arjuna juga menyarankan agar penegak hukum lebih mengedepankan pendekatan restorative justice sehingga tidak berdampak pada stabilitas sosial menjelang tahun politik. Di tahun politik semacam ini, mengupayakan pemulihan pada keadaan semula lebih baik dibanding upaya membalas dengan menghukum seberat-beratnya.

"Tentu semua dari kita pasti marah dan merasa tak bisa dibiarkan mendengar pernyataan Rocky Gerung. Tapi jangan sampai kemarahan kita justru memberikan gelar Rocky Gerung sebagai martir demokrasi. Itu konyol," kata Arjuna.

Rocky dilaporkan ke polisi oleh relawan pendukung Jokowi. Menurut Arjuna, sebaiknya relawan Jokowi tidak perlu bersikap reaksioner. Pernyataan Rocky cukup dibantah dengan argumen lewat forum diskusi. Tak perlu ada yang terprovokasi dengan kata-kata Rocky.

"Anggap saja ini sebuah praktik diskursif. Kompetisi konstruksi praktik sosial sehingga yang mendesak adalah bagaimana agar pernyataan Rocky Gerung tidak mendominasi praktik diskursif di masyarakat," jelas Arjuna.

"Menurut kami, pernyataan itu tak perlu ditanggapi berlebihan karena tujuannya memang memprovokasi, menyulut psikologi massa. Jadi kalau ditanggapi malah menjadi-jadi," tutur Arjuna.

Kelompok relawan pendukung Jokowi, Bara JP, melaporkan Rocky ke Bareskrim Polri, namun telah ditolak. Adapun relawan lainnya, yakni Relawan Indonesia Bersatu (RIB), melaporkan Rocky ke Polda Metro Jaya, laporan itu ditindaklanjuti polisi.

Relawan Indonesia Bersatu melaporkan Rocky Gerung dan Refly Harun ke Polda Metro Jaya terkait UU ITE. Relawan Jokowi melaporkan keduanya buntut pernyataan Rocky Gerung karena dianggap menghina Presiden Jokowi.

Begini pernyataan Rocky yang dinilai menghina Jokowi, kalimat kasar kami sensor:

Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia mesti pergi ke China buat nawarin IKN. Dia mesti mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia nggak mikirin nasib kita.

Itu b******* yang t****. Kalau dia b******* pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b******* t**** itu sekaligus b******* yang pengecut. Ajaib, b******* tapi pengecut.

Simak Video 'Partai Demokrat Bela Rocky Gerung: Relawan Jokowi Sedikit-sedikit Lapor Polisi':

[Gambas:Video 20detik]

(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads