Kasetukpa Lemdiklat Polri Brigjen Mardiaz Kusin Dwihananto belum lama ini memberikan pelatihan kemampuan penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kepada personel Bhabinkamtibmas Polres Sukabumi Kota dan siswa Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan 52 tahun 2023. Tak butuh waktu lama, pelatihan itu telah membuahkan hasil.
"Alhamdulillah ada Bhabin Polres yang mendapatkan 1 orang ODGJ yang kondisinya cukup memprihatinkan karena dipasung. Segera akan kita tarik untuk diobati," kata Brigjen Mardiaz saat dihubungi wartawan, Selasa (1/8/2023).
Brigjen Mardiaz mengatakan ODGJ tersebut berinisial HI (20). Dia adalah warga Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
HI dipasung oleh orang tuanya kurang lebih sekitar 3 tahun. Menurut keterangan orang tuanya, HI sejak usia 8 tahunan sudah kecanduan rokok dan, jika tidak diberi, akan mengamuk.
![]() |
Alasan orang tua memasung HI adalah kerap melakukan pencurian ke rumah dan warung milik warga untuk mendapatkan rokok.
"Insyaallah HI akan segera ditangani agar mendapatkan pengobatan. Kami ingin kehadiran polisi, khususnya Bhabinkamtibmas, terus bermanfaat di tengah masyarakat, termasuk menolong ODGJ agar dapat penanganan yang lebih baik," kata Brigjen Mardiaz.
Kapolres Sukabumi Kota Polda Jawa Barat AKBP Ari Setyawan Wibowo mengapresiasi jajaran Bhabinkamtibmas-nya yang terjun langsung mendeteksi ODGJ yang membutuhkan bantuan. Dia bersyukur sinergi jajarannya dengan Setukpa Lemdiklat Polri membuahkan hasil.
"Saya memang mengarahkan jajaran Bhabinkamtibmas untuk terjun langsung mendeteksi keberadaan masyarakat yang membutuhkan bantuan, termasuk para ODGJ," AKBP Ari Setyawan saat dihubungi lewat telepon.
Menurut AKBP Ari Setyawan, kondisi HI yang dipasung sangat memprihatinkan. Orang tua HI sebenarnya sudah berupaya membawa berobat ke mana-mana, namun tidak ada kesembuhan.
![]() |
"Bahkan hingga rumah dan barang barangnya habis dijual. Sekarang HI dan kedua orang tuanya tinggal di pinggir rumah saudaranya di gubuk yang berukuran 6x4 meter," kata AKBP Ari Setyawan.
![]() |
"Pihak Puskesmas dan Dinkes Kabupaten Sukabumi sudah memeriksa HI dan ada diagnosis mengarah ke gangguan jiwa dan disarankan untuk dirawat. Namun orang tua Hadi Ilham menolak dengan alasan mau dirawat sesuai kemampuannya," sambungnya.
AKBP Ari Setyawan mengatakan, dalam waktu dekat, HI akan dirawat. Dia berharap nantinya HI bisa pulih dan kembali ke tengah keluarga.
Rencananya, HI dibawa ke Lamongan, Jawa Timur, untuk dirawat di Yayasan Sosial Berkas Sinar Abadi milik Purnomo, siswa SIP angkatan 52 tahun 2023 Resimen Rahesa Aditya Diandra. Jika sudah pulih, akan dikembalikan lagi ke Sukabumi bersama keluarganya.
Brigjen Mardiaz Bicara Aktualisasi Konsep Presisi
Diketahui, Brigjen Mardiaz bertekad menjadikan Kota Sukabumi ramah perempuan dan anak hingga ramah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Salah satu langkahnya adalah dengan membekali Bhabinkamtibmas hingga siswa SIP pelatihan penanganan ODGJ.
Brigjen Mardiaz menggelar pelatihan peningkatan kemampuan penanganan ODGJ dan terlantar dengan menggandeng siswa Purnomo, sosok polisi yang viral karena aksinya merawat ratusan ODGJ dan orang telantar. Sebanyak 93 orang personel Bhabinkamtibmas jajaran Polres Sukabumi Kota dan 72 siswa SIP angkatan ke-52 tahun 2023 mengikuti kegiatan ini.
Pelatihan kepada Bhabinkamtibmas dan siswa SIP itu digelar pada Kamis (27/7/2023). Purnomo sebagai pemberi materi latihan merupakan salah satu siswa SIP angkatan 52 tahun 2023 Resimen Rahesa Aditya Diandra (RAD) yang lulus dengan predikat penghargaan Kapolri.
Purnomo diketahui selama berdinas sebagai Bhabinkamtibmas di Polres Lamongan telah mengabdikan dirinya untuk merawat kurang lebih 176 ODGJ, yang dirawat di tempat tinggalnya. Aksinya dikenal luas lewat akun YouTube Purnomo Belajar Baik.
![]() |
Kasetukpa Brigjen Mardiaz membuka langsung acara pelatihan ini. Dia menyampaikan program ini merupakan salah satu aktualisasi Presisi yang harus dipahami oleh personel Polri terutama Bhabinkamtibmas dalam penjabaran perlindungan, pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat.
"Masyarakat tahunya polisi itu bisa segalanya, termasuk menangani ODGJ, dan kemampuan ini tidak ada Dikjurnya di Polri," ujar Brigjen Mardiaz dalam keterangan tertulis.
"Pelatihan ini juga diharapkan, para Bhabinkamtibmas ke depan dapat membantu menurunkan tingkatan stres yang dialami personel Polri, rata-rata polisi mengalami stres, karena di dalam kehidupan sehari-hari Polri selalu dihadapkan dengan rasa curiga, waswas, waspada, memprediksi hal-hal atau kemungkinan negatif," tambahnya.
Brigjen Mardiaz mengatakan fenomena ODGJ saat ini semakin banyak. Karena itu, dia ingin para Bhabinkamtibmas tampil terdepan.
"Kesempatan ada siswa Purnomo ini kita manfaatkan untuk dapat mengambil ilmunya, kita aplikasikan bersama di lapangan," ujarnya.
Dalam acara itu, Brigjen Mardiaz juga mengajak para Bhabinkamtibmas untuk mempopulerkan Sukabumi sebagai kota polisi, dengan harapan terwujudnya etalase Polri modern ada di Polres Sukabumi Kota, dan sebagai salah satu upaya mewujudkannya Setukpa juga akan membangun museum Polri.
Selain itu, Brigjen Mardiaz mengajak semuanya untuk mewujudkan Sukabumi sebagai kota ramah perempuan dan anak, serta ramah ODGJ.
Purnomo Cerita Pengalaman Tolong ODGJ
Dalam sesi penyampaian materi, Purnomo menyampaikan penyakit ODGJ tidak akan selesai bila kita tidak mampu dan tidak mau menolongnya.
"ODGJ yang terlantar adalah tanggung jawab negara, kita para Bhabinkamtibmas sebagai anggota Polri adalah bagian dari negara, harus hadir di tengah kesulitan masyarakat di antaranya dalam penanganan ODGJ," ujar Purnomo.
Purnomo memberikan motivasi dengan penayangan video dan menceritakan pengalamannya saat pertama kali merawat ODGJ, dengan berbagai rintangan, kesulitan, cemoohan, dan akhirnya menuai kerberhasilan.
"Kalau kita bisa menolong ODGJ sampai sembuh yakin pasti akan ketagihan, dan semua itu saya lakukan dengan ikhlas lillahi ta'ala bukan untuk mengejar penghargaan" ungkap Purnomo.
"Kita menolong orang di mana orang itu tidak bisa membalas, yakinlah Allah akan memberikan keajaiban. Orang gila tidak bisa mengucapkan terimakasih, tapi Allah maha tau apa yang tepat diberikan kepada kita," imbuh dia.
![]() |
Selain itu, Purnomo mengajak para Bhabinkamtibmas untuk mau menolong ODGJ. Dia juga menyampaikan beberapa kiat cara menolong ODGJ.
"Pertama kita harus berani jangan ragu, orang gila takut ketika melihat kita berseragam polisi, itulah hebatnya kita polisi, kedua kita harus yakin bisa membantu dan lakukan dengan sabar, berikutnya peluk dengan erat sampai mereka merasa nyaman dan selanjutnya ajak mereka bahagia," kata Purnomo.
Mengakhiri sesi penyampaian materinya, Purnomo mengatakan ODGJ memiliki hak untuk diperlakukan sama sebagaimana layaknya orang yang hidup normal.
Simak juga 'Saat Lantunan Al Fatihah dari Wanita ODGJ di Majalengka':