Uji Sampel Otak Kucing Mati Misterius di Jakut Keluar, Begini Hasilnya

Uji Sampel Otak Kucing Mati Misterius di Jakut Keluar, Begini Hasilnya

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 01 Agu 2023 17:10 WIB
ilustrasi kucing
Foto: Unsplash @ejleusink
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta mengambil sampel otak kucing yang mati misterius di Sunter, Jakarta Utara. Hasil uji sampel menyatakan penyebab kematian puluhan kucing bukan virus rabies.

"Dulu (tes) PCR rabiesnya negatif, kita lanjutkan kirim sampel otak ke Balai Besar Veterinary Subang. Nah VAT ujinya negatif. Artinya kematian kucing di sunter tidak disebabkan rabies," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati di Fairmont Hotel, Selasa (1/8/2023).

Eli, sapaan akrabnya, enggan berspekulasi mengenai penyebab kematian puluhan kucing yang masih menjadi misteri. Sejauh ini, pihaknya masih mencari tahu penyebabnya melalui pemeriksaan infeksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita nggak berani duga ya. Artinya, kita sekarang periksa dulu tentang infeksiusnya," jelasnya.

Eli juga menepis tudingan kucing-kucing tersebut diracun. Selain itu, dia memastikan tak ada kasus kematian terbaru lagi sejak 12 Juli lalu.

ADVERTISEMENT

"Kan kalau 1-2 (mati) bisa jadi, tapi kemarin kan 21. Hanya kemudian setelah tanggal 12 Juli kita jaga, toh nggak ada kasus kembali," terangnya.

Seperti diketahui, penyebab kematian puluhan kucing di Sunter, Jakarta Utara, masih ditelusuri. Pemprov DKI Jakarta sudah mengambil sampel otak kucing yang mati untuk investigasi lanjutan.

"Sekarang ini kita sedang mengambil SAT-nya, itu adalah otaknya yang diambil, nah ini belum ada hasilnya," kata Kepala Dinas KPK DKI Jakarta Suharini Eliawati kepada wartawan, Selasa (18/7).

Suharini menegaskan, kematian kucing secara misterius itu bukan disebabkan diracun, seperti kabar yang beredar. Di sisi lain, beberapa kucing yang mati terindikasi malnutrisi. Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel pertama, kondisi lambung kucing kosong dan cacingan.

"Kita bisa sampaikan waktu itu bahwa organ dalamnya itu dalam kondisi yang normal. Jadi artinya yang waktu itu terjadi rumor bahwa itu diracun, itu tidak ada, tidak terbukti. Tapi di lambungnya kosong, ada cacing. Jadi memang ada beberapa kucing yang memang malnutrisi," jelasnya.

Meski begitu, Suharini menekankan malnutrisi bukanlah penyebab kematian mendadak puluhan kucing di Sunter. Hanya, malnutrisi menyebabkan penurunan daya tahan sehingga rawan terinfeksi penyakit.

Tonton juga Video: Muncul Wabah Flu Burung Pada Kucing di Polandia, WHO: Masih Diinvestigasi

[Gambas:Video 20detik]



(taa/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads