Apa Kepanjangan Paskibraka? Ini Pengertian dan Sejarahnya

Apa Kepanjangan Paskibraka? Ini Pengertian dan Sejarahnya

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Selasa, 01 Agu 2023 15:07 WIB
Paskibraka Indonesia bertugas mengibarkan Bendera Sang Saka Merah Putih pada acara-acara resmi, salah satunya saat HUT RI. Lalu, apa kepanjangan Paskibraka?
Logo Paskibraka Indonesia (Foto: Situs BPIP RI)
Jakarta -

Paskibraka merupakan salah satu komponen penting dalam pengibaran Bendera Sang Saka Merah Putih. Paskibraka bertugas mengibarkan Bendera Merah Putih pada acara-acara resmi.

Lantas, apa kepanjangan Paskibraka? Bagaimana sejarah terbentuknya Paskibraka di Indonesia? Berikut penjelasannya.

Kepanjangan Paskibraka

Mengutip dari situs Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik (BPIP) Indonesia, kepanjangan Paskibraka adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 51 tahun 2022 tentang Program Paskibraka, salah satu tugas Paskibraka adalah untuk menaikkan dan menurunkan bendera pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilustrasi PaskibrakaIlustrasi Paskibraka (Foto: detikcom/Arya)

Sejarah Paskibraka Indonesia

Husein Mutahar adalah pendiri Paskibraka Indonesia. Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibu kota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Dalam rangka memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

Pada saat itulah, muncul gagasan dalam diri Mutahar bahwa pengibaran bendera pusaka sebaiknya dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa yang bertugas. Akan tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebetulan sedang berada di Yogyakarta, salah satunya Siti Dewi Sutan Assin.

Lima orang pemuda tersebut melambangkan Pancasila. Sejak saat itu sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama. Ketika Ibu kota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka.

Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.

Awal Mula Formasi dan Asal-usul Nama Paskibraka

Pada tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil Presiden Soeharto untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, dia kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:

  • Pasukan 17: pengiring (pemandu).
  • Pasukan 8: pembawa bendera (inti).
  • Pasukan 45: pengawal.

Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI), tetapi tidak dapat dilaksanakan.

Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda utusan provinsi. Namun, belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh eks-anggota pasukan tahun 1967.

Pada tanggal 5 Agustus 1969 di Istana Negara Jakarta, berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/ Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta.

Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA (SMA) se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dengan setiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja putra dan putri. Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih Pasukan Pengerek Bendera Pusaka.

Lalu, pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan Paskibraka. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.

(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads