Ancol Minta Maaf Usai 4 Sekuriti Aniaya Pria Dicurigai Maling hingga Tewas

Ancol Minta Maaf Usai 4 Sekuriti Aniaya Pria Dicurigai Maling hingga Tewas

Wildan Noviansah - detikNews
Selasa, 01 Agu 2023 13:23 WIB
Cara ke Ancol naik KRL, MRT, dan TransJakarta dapat mempersingkat waktu perjalanan. Yuk, simak di sini cara ke Ancol dari Jakarta Kota, Bogor, dan Bekasi.
Foto: Ancol
Jakarta -

Pengelola Taman Impian Jaya Ancol menyayangkan tindakan empat sekuritinya yang menganiaya pria yang dicurigai maling hingga tewas. Ancol meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Kami pun sangat menyayangkan insiden ini serta memohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban. Kami telah menyerahkan segala proses hukum kepada pihak yang berwajib," kata Pejabat Humas Ancol Ariyadi Eko Nugroho saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (1/8/2023).

Eko menyatakan keempatnya bukan karyawan Ancol. Keempat sekuriti yang kini jadi tersangka itu merupakan tenaga alih daya (outsourcing).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebetulan oknum tersebut bukan karyawan. Jadi mereka tenaga alih daya atau outsourcing," ujarnya.

Ia menegaskan pihaknya tidak memberikan toleransi atas kekerasan yang berujung kematian pria tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak membenarkan tindakan yang diambil oleh oknum keamanan yang merupakan tenaga alih daya tersebut," imbuhnya.

Menindaklanjuti hal ini, Ancol memberhentikan keempat sekuriti tersebut. Keempatnya bukan lagi sekuriti Ancol.

"Betul dipecat, setelah dimintain keterangan oleh pihak berwajib. Oknum tersebut saat ini sudah tidak bertugas di Ancol," kata Eko.

Peristiwa Penganiayaan


Polisi menangkap 4 petugas sekuriti Taman Impian Jaya Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Mereka ditangkap setelah menganiaya pria yang dicurigai maling hingga tewas.

"Betul, korban atas nama Hasanuddin (43) dianiaya oleh beberapa oknum sekuriti yang mengamankan Ancol," kata Kanit Reskrim Polsek Pademangan Iptu I Gede Gustiyana, Senin (31/7/2023).

Para pelaku yang ditangkap adalah P (35), H (33), K (43), dan S (31). Adapun pengeroyokan itu terjadi pada Sabtu (29/7) siang.

Gusti mengungkap awalnya korban diamankan sekuriti yang sedang berpatroli. Korban tersebut dicurigai hendak melakukan perbuatan pidana.

"Salah satu saksi sekuriti melakukan patroli, kemudian dia menemukan salah satu orang (korban) dicurigai melakukan tanda-tanda tindak pidana di sekitaran Ancol. Saksi mengamankan orang tersebut," kata dia.

"Dari keterangan, korban ini adalah salah satu residivis atau yang suka melakukan tindak pidana pencurian HP atau dompet baik di dalam bus atau tempat umum lain," imbuhnya.

Saat diamankan, tidak ditemukan barang bukti tindak pidana yang dilakukan korban. Diduga, para pelaku melakukan penganiayaan agar korban mau mengaku.

"Waktu diamankan tidak ditemukan barang bukti, mungkin menurut perkiraan kami mereka melakukan tindak pidana kekerasan ini untuk membuat si korban mengakui itu," tuturnya.

Tonton juga Video: Sederet Fakta Dokter Pukul Balita Gegara Terganggu Main Catur

[Gambas:Video 20detik]



(mea/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads