Andre Rosiade memberikan bantuan biaya persalinan ke Mela Puspita Sari, warga Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) yang menunggak di RSUD M Zein Painan. Mela tidak bisa membawa buah hatinya pulang karena belum bisa membayar tagihan biaya persalinan.
Saat didatangi Ketua DPC Partai Gerindra Pessel Afrizon Nazar Uncu dan pengurus DPD Partai Gerindra Sumbar pada Sabtu (29/7), Mela mengaku mulai putus asa saat bayi yang dilahirkannya 25 Juli 2023 belum bisa dibawa pulang. Dia dan suami, Rusmardianto yang berprofesi sebagai tukang bangunan dan pekerja serabutan tidak mampu membayar biaya persalinan yang sangat besar bagi mereka.
"Saya sudah minta ke petugas rumah sakit, kami pulang dulu. Biar anak ditinggal di sini. Karena dana Rp 5 juta ke mana akan dicari saat ini. Suami saya tidak bekerja sudah beberapa bulan terakhir. Mereka tidak mau dan minta dibayar dulu," ungkap Mela dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (30/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Afrizon dan Wakil Bendahara DPD Gerindra Sumbar Hendra Afnezola membayar tunggakan biaya bersalin Mela yang besarannya mencapai Rp 5.116.082. Biaya itu dibayarkan Anggota DPR RI asal Sumbar yang juga Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade.
Setelah itu, Mela bersama bayinya bisa pulang ke rumah mereka di Pulau Puduang, Nagari Pasia Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir, Pessel yang berjarak sekitar 75 KM dari rumah sakit.
Andre mengetahui masalah tersebut setelah mendapatkan informasi dari seorang anggota DPRD Pessel Novermal Yuska. Awalnya Mela yang sudah memiliki tiga anak perempuan itu mau melahirkan di Puskesmas Balai Selasa Ranah Pesisir. Tapi, karena tekanan darahnya terlalu tinggi mencapai 200/100 mmHg, pihak Puskesmas merujuk ke RSUD M Zein.
Di RSUD ternyata bisa diusahakan melahirkan dengan normal meski susah dan akhirnya memakai metode ekstraksi vakum. Tindakan itulah yang menimbulkan biaya yang cukup mahal.
Setelah tunggakan rumah sakit dibayarkan oleh Andre Rosiade, Mela dan suami dapat menggendong dan membawa anaknya yang berjenis kelamin perempuan itu. Mereka sudah enam hari di rumah sakit dan meninggalkan tiga anaknya di rumah kepada tetangga.
Mela dan Rusmardianto mengucapkan terima kasih kepada Andre Rosiade dan tim yang telah memberikan bantuan.
"Terima kasih banyak pak Andre Rosiade dan Partai Gerindra. Tak tahu lagi kami mau mengadu kemana. Bahkan, kemarin anggota DPRD Pessel sudah membantu kami komunikasi dengan direktur rumah sakit, tapi katanya tidak bisa. Alhamdulillah, hari ini datang bantuan pak Andre dan anak kami bisa pulang," tutur Mela.
Dia mengaku, awalnya tak khawatir masuk rumah sakit karena telah punya kartu BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) yang dibayarkan oleh Pemkab Pessel. Tapi ternyata saat di rumah sakit dikatakan kepesertaannya tidak aktif lagi, karena tidak pernah dipakai sejak dimiliki.
"Kami disebutkan peserta BPJS, tapi memang sampai hari ini belum mendapatkan kartunya dan tak pernah dipakai. Tiba-tiba pada Kamis 27 Juli kami mau pulang ditagih Rp 4,8 juta. Sekarang sudah Rp5,1 juta," ungkap Mela.
Sementara itu, Nofrizon mengatakan saat hendak melihat kondisi bayi ke RSUD, dia sempat bertemu dengan Direktur RSUD M Zein dr Harefa. Sebagai mantan Kadis Pertanian Pessel, Nofrizon merasa cukup dekat dengan pejabat Pessel.
"Saya tanya, kenapa begitu susahnya memulangkan pasien, sampai wajib bayar lunas dulu. Padahal orang tak mampu. Dia menjawab, rumah sakit belum mendapatkan tagihan perawatan BPJS via Baznas. Jadi sudah memberikan keringanan," jelas calon anggota DPRD Sumbar Dapil 8 (Pessel dan Kepulauan Mentawai) itu.
Nofrizon mengaku salut dengan gerak cepat Andre Rosiade yang membantu menebus bayi yang tertahan di rumah sakit.
"Kami diminta pak Andre Rosiade membantu membayarkan pelunasan dan kepulangan bayi dan orang tuanya. Alhamdulillah hari ini terlaksana dan telah diantarkan ke rumah mereka di Ranah Pesisir," kata Nofrizon.
Anggota DPRD Pessel Novermal yang juga ikut menjenguk bayi tersebut menambahkan RSUD M Zein tidak bisa memberi kebijakan, karena kondisi keuangan mereka sedang kurang baik. Tagihan biaya perawatan pasien bermasalah Rp 1,4 miliar lebih belum dibayar Pemda melalui Baznas Pessel.
"Persoalan ibu Mela dan bayinya sudah kami koordinasikan juga dengan pihak Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pessel, tapi tidak ada program yang bisa membantunya. Dana bantuan pelayanan pasien bermasalah melalui Baznas Kabupaten Pessel sudah habis," papar Novermal.
Andre Beri Bantuan Usaha ke Orang Tua Bayi
Setelah memulangkan bayi dan orang tuanya ke rumah, Andre Rosiade juga masih memiliki 'surprise' untuk pasangan Mela dan Rusdiantoro. Andre memberikan bantuan modal usaha untuk Mela dan Rusmardianto yang diserahkan Wakil Bendahara Gerindra Sumbar Hendra Afnezola.
Pasangan itu tinggal di rumah kontrakan yang dekat dengan sebuah SD dan SMP di daerah itu dan memungkinan mereka bisa membuka usaha.
"Alhamdulillah, terima kasih sekali lagi pak Andre Rosiade. Sebagai tukang, saya sekarang jarang bekerja. Semoga dengan modal usaha ini kami bisa berjualan kecil-kecilan di rumah. Kebetulan ada kedai juga di rumah ini yang sudah lama tutup," ungkap Rusmardianto.
Terpisah, Andre Rosiade menyampaikan dirinya sengaja meminta timnya bergerak mengantarkan bantuan untuk masyarakat Pessel yang membutuhkan.
"Kami turut prihatin kepada apa yang menimpa keluarga bu Mela. Semoga kejadian seperti ini tidak ada lagi di Sumbar. Kami sebagai anggota DPR dari Sumbar, akan terus bergerak membantu yang membutuhkan, meski mungkin tidak banyak yang bisa tersentuh," ujar anggota Komisi VI DPR RI itu.
(ega/ega)